Dinas PMD PALI Dorong Kemandirian Desa dan Peningkatan PAD

KEMANDIRIAN DESA : Dinas PMD kabupaten PALI, Selasa (21/10) menggelar kegiatan fasilitas pembangunan usaha ekonomi masyarakat dan pemerintah desa di Gedung Pendopoan komplek Pertamina kecamatan Talang Ubi, Selasa (21/10/2025).

PALI – Pemerintah kabupaten melalui Dinas PMD Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) terus mendorong kemandirian desa, salah satunya dengan menggelar kegiatan fasilitas pembangunan usaha ekonomi masyarakat dan pemerintah desa dalam meningkatkan pendapatan asli desa (PAD).

Kegiatan yang dibuka oleh Kepala Dinas PMD kabupaten PALI, Edi Irwan SE M.Si ini dihadiri oleh perwakilan 65 desa di kabupaten PALI, serta narasumber dari Dinas Pertanian dan Tenaga Ahli Kementerian Desa. Acara yang bertujuan untuk memperkuat Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) ini digelar di Gedung Pendopoan komplek Pertamina kecamatan Talang Ubi, Selasa (21/10/2025).

Dalam sambutannya, Kepala Dinas PMD Edi Irwan mengatakan, bahwa Pemerintah desa merupakan ujung tombak pembangunan di tingkat paling dasar. Edi juga menyebut, keberhasilan pembangunan desa ditentukan oleh kemampuan desa dalam menggali potensi baik sumber daya alam, SDM, maupun potensi ekonomi lokal.

“Untuk itu peningkatan Pendapatan Asli Desa (PAD) menjadi sangat penting untuk mendorong kemandirian desa agar tidak selamanya bergantung pada bantuan dari pusat ataupun daerah,” ucapnya.

Menurut Edi, kegiatan fasilitasi ini merupakan bentuk nyata dari komitmen pemerintah daerah dalam mendorong desa-desa yang ada di kabupaten PALI agar dapat lebih kreatif, inovatif, dan produktif dalam mengembangkan potensi ekonomi lokal.

“Kita perlu membangun ekosistem usaha yang sehat, kolaboratif, dan berkelanjutan dengan melibatkan pelaku usaha lokal, Bumdes, serta masyarakat desa itu sendiri,” ucap dia.

Selanjutnya, Edi berharap kegiatan ini dapat membuat peserta memperoleh pemahaman yang lebih baik, khususnya mengenai tata kelola usaha desa, pemanfaatan teknologi, penguatan kapasitas SDM, serta pengelolaan keuangan desa yang akuntabel.

“Semoga kegiatan fasilitasi ini menjadi titik tolak bagi munculnya berbagai inisiatif usaha yang mampu meningkatkan pendapatan desa sekaligus kesejahteraan masyarakatnya,” tutupnya. (Albet)

Editor: Donni

Pos terkait