KUTAI KERTANEGARA – PT. Pertamina EP Asset 5 Sangasanga Field (PEP Sangasanga) terus menggalakkan Program Tato Macan dan Tante Sisca di wilayah operasinya.
Eits, tapi jangan berpikiran negatif dulu. Program Tato Macan dan Tante Siska ini merupakan singkatan dari (Taman Toga Makin Cantik) dan (Pertanian Terpadu Untuk Revitalisasi Lahan Pasca Tambang di Kutai Kartanegara) sebagai bentuk Tanggungjawab Sosial.
Usaha ini dilakukan secara berkelanjutan oleh PEP Sangasanga di wilayah Kecamatan Sangasanga dan Kecamatan Samboja Kabupaten Kutai Kertanegara dalam membangun kesejahteraan masyarakat di Kalimantan Timur.
Program Tato Macan merupakan kegiatan penanaman tanaman obat keluarga seperti kelor, jahe merah, kunyit, temulawak, dan tanaman obat keluarga lainnya baik di taman Puskesmas dan dilakukan di demplot dan halaman rumah masyarakat di wilayah Kecamatan Samboja.
Untuk terus menggalakan program Tato Macan, kali ini PEP Sangasanga memberikan bantuan bibit tanaman kelor kepada Puskesmas Samboja dan Kelompok Wanita Tani (KWT) Margomulyo sebanyak 40 bibit. Penyerahan secara simbolis dilakukan pada Sabtu (24/10) di Taman Toga Puskesmas Samboja oleh Field Manager Sangasanga Field kepada Kader Puskesmas Samboja.
Gondo Irawan, Sangasanga Field Manager berkesempatan langsung menyerahkan bantuan bibit kelor untuk demplot taman toga kepada Lastri, Ketua KWT Margomulyo dan sekaligus kader Tato Macan. Gondo juga menyampaikan bahwa pengadaan taman toga ini harus terus dilanjutkan, mengingat sekarang ini Indonesia tengah dilanda wabah virus corona.
“Salah satu langkah yang tepat untuk mencegah penyebaran virus tersebut ialah meningkatkan daya tahan tubuh. Mengkonsumsi obat–obatan yang berasal dari tanaman herbal merupakan salah satu cara yang tepat untuk mencegah penyebaran virus tersebut,” ujarnya.
Gondo juga menjelaskan bahwa kegiatan kader Tato Macan tidak lepas dari program ketahanan pangan dan kesehatan masyarakat. Melalui pembibitan dan pengolahan tanaman obat keluarga, diharapakan dapat meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat setiap keluarga di wilayah Puskesmas Samboja. Hal ini juga sejalan dengan program pemerintah untuk mengembangkan ketahanan pangan nasional.
Berbekal 33 orang kader, Program Tato Macan ini tidak hanya melakukan pemanfaatan di taman Puskesmas Samboja, tapi juga menyeluruh ke masing-masing rumah keluarga di Samboja. Harapan ini juga disampaikan oleh Atih, salah satu local hero Prokesmas Samboja.
“Keberadaan taman toga ini merupakan salah satu langkah yang dilakukan oleh Puskesmas Samboja untuk mendorong masyarakat Samboja agar lebih mengetahui ragam tanaman obat yang dapat dipergunakan sebagai obat herbal,” terangnya.
Pada tahun 2020 ini, PEP Sangasanga bersama Kader Tato Macan membangun demplot tanaman toga yang berlokasi di halaman belakang Kantor Kelurahan Samboja. Nantinya di lahan demplot tersebut tidak hanya ditanami tanaman toga saja melainkan juga sayur-sayuran yang dapat diolah menjadi makanan sehat untuk menunjang program Pantas Pentas (Pantang Anak Stunting, Pencegahan Anak Stunting).
Program Tato Macan juga didukung program lainnya, yaitu program Pantas Pentas (Pantang Anak Stunting, Pencegahan Anak Stunting), Puspa Kasih (Pusat Pemantauan Kader Sayang Ibu Hamil), Ikan Pesut (Ikatan Pemburu Suspect Tuberculosis), Danar Puja (Duta Anti Narkoba Puskesmas Samboja) untuk mewujudkan program kesehatan terpadu di Kecamatab Samboja.
Sejalan dengan hal diatas, PEP Sangasanga juga bersama Kelompok Tani Setaria Kecamatan Sangasanga, melakukan Pertanian Terpadu Untuk Revitalisasi Lahan Pasca Tambang yang berada di Kecamatan Sangasanga yang dikenal Program Tante Sisca.
Program Tante Sisca diinisiasi pada tahun 2019 oleh Sutrimo, Ketua Kelompok Tani Setaria bersama PEP Sangasanga. Program ini dilatarbelakangi kesulitan ekonomi yang dirasakan oleh Sutrimo dan beberapa warga Kecamatan Sangasanga khususnya Keluarahan Sarijaya semenjak banyaknya perusahaan tambang batubara bangkrut. Sebagian besar warga Kelurahan Sarijaya berprofesi sebagai pekerja tambang. Hal inilah yang kemudian mendorong Sutrimo untuk mengajak beberapa warga Kelurahan Sarijaya bergotong royong demi meningkatkan perekonomian mereka kembali dengan membentuk kelompok yang bergerak dibidang pertanian.
Kali ini, PEP Sangasanga memberikan bantuan Rumah Penyulingan dan alat pemadam kebakaran kepada Kelompok Tani Setaria, pada (23/10). Bantuan juga diserahkan langsung oleh Sangasanga Field Manager kepada Sutrimo, Ketua Kelompok Tani Setaria.
Selain melakukan penyerahan bantuan, Field Manager juga menyempat berkunjung ke beberapa tempat usaha Kelompok Tani Setaria antara lain rumah pembibitan, kandang sapi, rumah pembuatan pupuk kompos, dan rumah penyulingan.
Hingga saat ini PEP Sangasanga telah memberikan bantuan berupa pendampingan, pelatihan pengolahan pupuk, kemasan pupuk, uji laboratorium terhadap pupuk, uji laboratorium handsanitizer, pembangunan rumah pembibitan, hingga rumah penyulingan dan alat destilasi asap sekam bakar (Damkar) kepada Kelompok Tani Setaria.
Pembanguan rumah penyulingan oleh PEP Sangasanga sebagai sarana mengolah tanaman sereh wangi untuk diubah menjadi minyak atsiri setelah itu turunan dari minyak atsiri tersebut diolah menjadi handsanitizer.
Sedangkan alat Damkar merupakan salah satu inovasi kolaborasi kelompok binaan dan PEP Sangsanga, yaitu menjadikan asap bakar menjadi asap cair. Asap cair diperoleh dari hasil pembakaran sekam, kemudian ditangkap dengan alat Damkar dan didestilasi menjadi asap cair. Lalu dari hasil pembakaran menggunakan alat damkar ini diperoleh dua jenis produk yakni sekam bakar yang digunakan sebagai campuran pupuk kompos dan asap cair yang digunakan sebagai campuran pupuk cair. asap cair berguna untuk menghilangkan bau urin sapi yang menyengat dan campuran pupuk cair.
Sutrimo pada kesempatan bertemu dengan Field Manager Gondo Irawan, mengucapkan terima kasih kepada PEP Sangasanga atas pendampingan dan bantuan selama ini.
“Saya sangat berterima kasih kepada PEP Sangasanga atas bantuan dan pendampingan yang selama ini diberikan. Dengan bantuan ini, saya bersama kelompok dapat meningkatkan penghasilan. Saat ini kelompok kami sudah menghasilkan berbagai macam produk yang diperjualkan seperti bibit tanaman, pupuk kompos, dan juga handsanitizer,” pungkas Sutrimo.
Pertamina EP Asset 5 Sangasanga Field merupakan anak perusahaan Pertamina Persero serta berada dalam pengawasan SKK Migas yang mengoperasikan wilayah kerja migas di daerah Samboja, Sangasanga, Anggana dan Kutai Lama. Berdasarkan data Sistem Operasi Terpadu (SOT) SKK Migas akhir Oktober 2020, produksi minyak mentah Sangasanga Field berada di angka 17.983 barrel oil per day (bopd). Sedangkan produksi gas berkisar di angka 17,02 million standard cubic feet per day (mmscfd) dari target 14,94 mmscfd, atau realisasi sebesar 114%.
Selain Sangasanga Field, terdapat empat lapangan lain yang dikelola PEP Asset 5 antara lain Sangatta (Kalimantan Timur), Tarakan dan Bunyu (Kalimantan Utara), dan Tanjung (Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah).
Laporan : Rilis/Red III Editor : Donni