HeadlineLahatSumsel

Warga Tiga Desa Blokir Jalan PT. MAS

Sumateranews.co.id, LAHAT- Keresahan masyarakat di sekitar perusahaan PT.MAS akibat aktivitas penambangan yang dilakukanya membuat amarah masyarakat dan terjadi pemblokiran Jalan Tambang PT.MAS.

Dimana aktivitasnya beberapa bulan terakhir untuk mempermudah proses penambangan PT. MAS (Muara Alam Sejahtera) sebagai pemilik iup, melalui Sub Kontraktor mereka PT. PSG (Prima Sarana Gemilang) melakukan peledakan dengan bahan peledak ANFO (Amonium Nitrate Fuel Oil) yang memang biasa dilakukan untuk penambangan terbuka/open pit. Tetapi dari proses tersebut pihak perusahaan tidak memikirkan dampak yang ditimbulkan dari proses blasting tersebut.

Terbukti sekitar kurang lebih 600 rumah mengalami retak-retak pada struktur bangunan sehingga membahayakan penduduk dari 3 desa yaitu Merapi, Muara Maung, dan Telatang, Setelah penduduk 3 desa melakukan complaint dengan perusahaan PT. MA, pihak management melalui Dirut Mine Support-Syarul Sarnubi bertanggung jawab atas kerusakan bangunan penduduk. Dan sekitar 25 persen telah dilakukan ganti rugi kerusakan pada bangunan dengan nilai bervariasi. Akan tetapi setelah dari tanggal yang telah disepakati bersama yaitu tanggal 16/6/2017, ternyata PT. MAS tak mampu merealisasikan. Sehingga masyarakat 3 desa menutup akses tambang PT. MAS tersebut.

Untuk menjaga keamanan pihak Polres Lahat menurunkan personelnya. Melalui Kapolsek dan Sekcam Merapi Barat mereka siap membantu masyarakat dalam usaha menyelesaikan masalah tersebut. Masyarakat berharap PT. MAS lebih memperhatikan masalah lingkungan yang bedampak langsung dengan masyarakat seperti, debu, kegiatan blasting, pencemaran sungai kungkilan, sungai Nipai, Sungai Maung, dan pemaksimalan pemakaian tenaga kerja local. Sehingga tidak terjadi kesenjanggan sosial seperti yang terjadi saat ini yang akan memicu hal-hal yang tidak diinginkan.

Laporan : Novita
Editor : Imam Ghazali

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button