BanyuasinHeadlineNasional

Warga Keluhkan Proyek Penanaman Pipa Pertagas, Akibatkan Kemacetan Jalintimsum Banyuasin

Sumateranews.co.id, BANYUASIN – Hampir setiap hari kemacetan ruas jalan lintas timur sumatera (Jalintimsum) Banyuasin-Jambi menjadi pemandangan warga dan para pengguna jalan. Selain banyak menyebabkan aktivitas warga terganggu, kemacetan jalan yang diduga akibat kegiatan proyek penanaman pipa gas milik Pertagas ini juga rawan kecelakaan lalu lintas.

Diantaranya seperti yang dikeluhkan oleh Erma (42. Menurut dia, sudah lebih 5 jam ia dan pengguna jalan lainnya terjebak macet diruas Jalintimsum, tepatnya di Simpang PT KSL Desa Lubuk Karet, Kecamatan Betung, Banyuasin.

“Saya ini jelas terlambat tiba di sekolah, padahal saya berangkat dari rumah pukul 06.00 pagi tadi, ini sudah jam 09.00 baru sampai disini. Sudah setiap hari seperti ini pak, saya pakai motor tidak bisa dibayangkan kalau naik taxi mungkin saya masih didepan rumah bapak,” gerutuk warga Betung ini kesal, ketika dibincangi wartawan.

Menurut guru sekolah dasar ini, kemacetan total yang terjadi disepanjang ruas jalintimsum Banyuasin ini adalah dampak dari aktivitas penanaman pipa Gas milik Pertagas diwilayah Kelurahan Betung dan Rimba Asam, Kecamatan Betung yang dinilainya dikerjakan tidak profesional,” tambahnya.

Keluhan serupa juga dikatakan Hendri, salah satu sopir ekspedisi Jakarta-Jambi. Dia tambahkan, selain berdampak keterlambatan pengiriman barang, juga biaya perjalanan menjadi membengkak.

”Ya sudah lebih 5 jam nongkrong di jalan ini, sampai sempat tertidur saya didalam mobil pak. Ini saja masih belum bergeser dari tempat semula, gimana sih kok tidak ada solusi supaya arus kendaraan di jalur jalan ini bisa jadi lancer,” keluhnya, pasrah.

Pantauan media ini, kemacetan ruas Jalintimsum Palembang-Jambi puluhan kilometer ini terjadi oleh aktivitas galian dan penanaman pipa gas milik Pertagas di sepanjang jalur jalan tersebut. Kemacetan makin diperparah oleh penumpukan kendaraan yang melintas hilir mudik, dan saling salip.

“Tambah parah kak macetnya, infonya oleh kegiatan galian penanaman pipa gas sehingga mengakibatkan kondisi jalan menyempit. Belum ditambah lagi penumpukan kendaraan yang hilir mudik saling salip, membuat posisi kendaraan bus yang saya tumpangi tidak bergeser,” ratap Kiki (26), warga Musi Banyuasin yang mengaku pasrah bakal kena sanksi pimpinannya.

“Sekarang sudah pukul 09.00 Wib lebih masih terjebak macet di Betung, dan saya tadi mulai masuk kota Betung sekitar pukul 06.00 Wib dan ini masih belum bergeser bus yang saya tumpangi. Bingung, pasrah saja kak kena sanksi dari atasan tempat saya bekerja,” sambung Kiki.

Sementara terkait kemacetan yang dikeluhkan warga dan pengguna jalan disebabkan oleh aktivitas galian penanaman pipa gas, baik pihak Pertagas selaku pemilik kerja dan pihak PT Rekind selaku pelaksana (kontraktor) hingga berita ini ditulis belum memberikan keterangan resmi. Dari pantauan dilapangan, terlihat sisa tanah galian dibiarkan menumpuk ditepi pinggir jalan aspal dan ditambah minimnya petugas pengatur jalan dari pihak subkontraktor menambah kemacetan jalan terjadi cukup parah.

Laporan : Zulkarnain/Herwanto

Editor/Posting : Donny

 

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button