HeadlineMuara Enim

Warga 5 Desa di Muara Enim Ancam Demo PT KAI

Sumateranews.co.id, MUARA ENIM- Warga lima desa di Kecamatan Ujanmas Muara Enim ancam akan melakukan demo besar-besaran jika pihak PT Kereta Api Indonesia (KAI) tidak menyelesaikan permasalahan sengketa lahan dengan warga di lima desa tersebut.

Ini terkait pembangunan Dipo Gerbong dan penambahan Jalur Kereta Api yang berimbas pada lahan warga di beberapa desa tersebut.

Hal ini terungkap dalam aksi yang dilaksanakan warga, Rabu (16/5) yang digelar di lokasi pembangunan Dipo Gerbong di Desa Muara Gula Baru.

Dalam aksi tersebut puluhan warga dari lima desa di antaranya Desa Tanjung Raman, Pinang Belarik, Ujanmas Baru, Ulak Bandung, dan Muara Gula Baru berjalan kaki dengan membawa spanduk besar bertuliskan Stop Pembangunan Lahan Karena PT KAI belum menyelesaikan ganti rugi lahan milik warga 5 desa. Kemudian spanduk tersebut diikatkan di tiang salah satu bangunan Dipo Gerbong.

Seperti yang dikatakan oleh Arbain (65) warga Tanjung Raman sekaligus salah satu pemilik lahan yang terkena pembangunan proyek tersebut mengatakan bahwa hingga saat ini pihaknya belum mendapat kepastian. Terkait penyelesaian masalah ganti rugi lahan miliknya yang terkena proyek tersebut.

“Berdasarkan hasil keputusan rapat tanggal 26 Maret yang lalu yang juga dihadiri langsung oleh staf kepresidenan bahwa permasalahan tersebut akan diselesaikan selama 14 hari kerja. Setelah rapat tersebut dilaksanakan, namun kenyataannya sampai saat ini belum ada penyelesaiannya,” katanya.

Diungkapkan Arbain, untuk itu pihaknya meminta PT KAI tidak melanjutkan pekerjaan apapun di atas lahan sengketa tersebut sebelum ada penyelesaiannya dengan warga dari lima desa tersebut.

“Jangan ada yang bergerak jika penyelesaiannya belum kelar, tuntaskan permasalahan ini dulu. Kalau lahan kami telah diganti rugi baru terserah PT KAI mau diapakan lahan kami, tapi sebelum ganti rugi kami minta seluruh pekerjaan proyek ini distop,” tegasnya lagi.

Ditambahkan Lisan (40) warga Desa Muara Gula Baru yang juga lahannya terkena imbas mengatakan bahwa pihaknya meminta agar PT KAI menyelesaikan permasalahan tersebut sebelum Lebaran Idul Fitri tiba.

“Jika permasalahan ini tidak segera diselesaikan, maka kami akan melakukan aksi besar-besaran, kami minta sebelum Lebaran Idul Fitri masalah ini telah diselesaikan,” pungkasnya.

Laporan          : Deka Saputra

Editor/Posting : Imam Ghazali

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *