Tuntut Penyelesaian Lahan, Masyarakat Desa Sugihan Tutup Akses Jalan Operasional PT Medco E&P Indonesia
MUARA ENIM – Sejumlah masyarakat desa Sugihan, kecamatan Rambang dan kecamatan Lubai Ulu, kabupaten Muara Enim, provinsi Sumatera Selatan, baru-baru ini melakukan penutupan akses jalan operasional PT. Medco E&P, yang melintas di wilayah desa tersebut.
“Karena tidak ada kejelasan, dan berlarut-larut masalah lahan ini, maka dengan sangat menyesal kami tutup dulu akses jalan operasional PT Medco E&P di wilayah desa Sugihan, sampai ada tindak lanjut penyelesaian atas tuntutan lahan milik masyarakat,” ujar Sastra Amiadi, ketua LSM Masyarakat Rambang Lubai Bersatu (MRLB) kabupaten Muara Enim dan kota Prabumulih provinsi Sumsel, saat bertandang ke kantor sekretariat SMSI (Serikat Media Siber Indonesia) kota Prabumulih, pada Kamis sore, (9/3).
Dijelaskannya, dengan adanya klaim lahan dan penutupan akses jalan operasional PT Medco E&P Indonesia pada Senin, (6/3) itu, para penuntut sepakat menunggu tim Pemda kabupaten Muara Enim turun ke lokasi untuk tindak lanjut penyelesaian tuntutan lahan masyarakat tersebut.
“Bisa juga mempertemukan untuk duduk satu meja dengan pihak-pihak terkait,” imbuhnya, didampingi sejumlah masyarakat penuntut lainnya.
Masih diungkapkan dia, bahwa pada 2008 silam masyarakat hanya diberikan Kompensasi uang kepedulian oleh oknum pejabat pemerintahan kabupaten Muara Enim atas lokasi jalan operasional PT Medco E&P Indonesia sepanjang kurang lebih 2 km dengan lebar 25 meter.
“Masalah ini juga sudah kami sampaikan ke Plt Bupati Muara Enim suratnya, agar segera difasilitasi penyelesaian tanah masyarakat pada jalan operasional tersebut,” tandasnya.
Terpisah, pejabat humas PT Medco E&P Indonesia, Dyto ketika dikonfirmasi melalui pesan singkat WhatsApp terkait tuntutan ganti rugi dan aksi penutupan akses jalan operasional mereka, Jumat sore, (10/3/2023) mengaku belum mendapatkan informasi terhadap tuntutan masyarakat tersebut.
“Belum ada info Mas, dari pihak Bupati juga belum ada Info.” tulisnya, singkat. (Red)
Editor: Donni