PendidikanSecond Headline

Tim Cagar Budaya UPGRI, Mendata Makam Kuno Ratusan Tahun

Sumateranews.co.id, PALEMBANG − Tim Pendataan Benda Cagar Budaya Universitas PGRI Palembang yang diketuai Riki Andi Saputro dengan anggota Wahyudi Hermawan, Dedik dan Samsul Arifin mengumpulkan data sejarah makam kuno Madi Angsoka,  Rabu (25/03/2020).

Ketua Tim Pendataan Benda Cagar Budaya Riki Andi Saputro mengatakan, bahwa pendataan makam kuno ini bertujuan untuk melerstarikan makam-makam kuno yang ada di Sumatera Selatan.

“Saya dan tim melakukan pendataan makam-makam kuno ini bertujuan untuk menjaga dan melestarikan makam-makam tersebut, salah satu makam yang kami data pada pendataan hari ini adalah makam kuno Madi Angsoka. Makam kuno yg berumur ratusan tahun dari masa awal Kesultanan Palembang terletak dalam kawasan seluas 40 x 60 meter.  Dahulu kawasan ini seluas 120 x 125 meter kini semakin terancam keberadaanya dengan rencana pembangunan. Pengembangan pembangunan akan berdampak keberadaan benda cagar budaya tersebut. Makam Madi Angsoka sendiri dahulunya berada di tengah pemakaman kuno”, ungkapnya.

Wahyudi Hermawan Anggota Tim Pendataan Benda Cagar Alam Budaya Universitas PGRI Palembang menambahkan, bahwa dahulunya komplek makam berada di tepi sungai yang kemudian berubah menjadi jalan raya.  Komplek makam menyimpan data sejarah yang unik seperti cerita rakyat dan keberadaan batu batu kuno dari periode lapisan sejarah Palembang periode Sriwijaya.  Masa awal Kesultanan Palembang. Menyelamatkan data sejarah adalah salah satu upaya untuk melawan lupa, ujar Riki Andi Saputro dan Wahyudi Hermawan.

Tim Pendataan Benda Cagar Alam Budaya Universitas PGRI Palembang dibimbing langsung oleh Wakil Dekan III FKIP Universitas PGRI Palembang Dr. Muhammad Idris, M.Pd. mengatakan bahwa pendataan benda cagar alam budaya ini sangat penting dilakukan karena makam-makam kuno seperti itu merupakan peninggalan sejarah yang tidak bisa dilupakan dan diabaikan begitu saja. Maka dari itu Muhammad Idris sangat mengapresiasi kegiatan rutin yang dilakukan oleh para mahasiwa Prodi Pendidikan Sejarah Universitas PGRI Palembang tersebut.

 

 

Laporan : FKIP-UPGRI/Lv

Editor    : Syarif

 

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button