Terungkap di Musdes Tanjung Dalam, Pustu Desa Minim Peralatan Medis hingga Kelangkaan Air Bersih



PALI – Pemerintah desa Tanjung Dalam, kecamatan Tanah Abang kabupaten PALI melaksanakan Musyawarah desa terkait pembahasan pembangunan desa untuk tahun anggaran 2024, bertempat di kantor desa Tanjung Dalam, pada Selasa (05/09/2023).
Kepala desa Tanjung Dalam, dalam sambutanya menyampaikan ucapan terimakasih atas kehadiran para tokoh masyarakat, tokoh agama, BPD beserta anggotanya, unsur Tripika, juga masyarakat desa Tanjung Dalam yang sempat hadir dalam musyawarah tersebut.
“Yang mana musyawarah ini adalah terkait pembangunan desa untuk tahun anggaran 2024 yang tentu saja sangat dibutuhkan oleh masyarakat,” ucapnya.
Terungkap dalam musyawarah desa itu, selain membahas terkait stunting juga pembangunan desa mulai dari pembangunan jalan setapak menuju kebun warga yang terletak di seberang Lematang, pembangunan tangga untuk pemandian, hingga usulan renovasi pustu yang saat ini sudah banyak retak diakibatkan bangunan tersebut tiang penyangganya amblas.
Terlebih masalah Pustu sebagai tempat pelayanan publik, di mana keadaannya sudah sangat memprihatinkan mulai dari bangunan yang sudah banyak retak dan dikhawatirkan bisa saja ambruk, hingga perlengkapan di Pustu yang belum memadai, dan sumber air bersih yang belum ada.
“Karena kebetulan Pustu ini tidak dilengkapi sumur gali maupun sumur bor, yang selama ini Pustu tersebut bergantung dengan Pamsimas, namun saat ini Pamsimas sudah tidak aktif lagi sehingga kesulitan air bersih. Sehingga saat ini kebutuhan air bersih untuk Pustu ini hanya bergantung kepada sumur tetangga,” terang Kades
Kondisi tersebut dibenarkan oleh bidan desa, Eti Purnama Sari Am.Keb, saat dikonfirmasi oleh awak media. Bahkan ia juga mengeluhkan terkait kurangnya fasilitas di Pustu tersebut, mulai dari sumber air bersih hingga peralatan medis yang belum memadai, terutama saat ibu yang mau melahirkan.
“Kami terkendala dengan air bersih, juga perlengkapan medis yang belum memadai, mulai dari tabung oksigen hingga peralatan lainnya,” keluhnya.
Sementara, mengenai Pamsimas yang kini sudah tidak aktif lagi, juga dibenarkan oleh Kepala desa Tanjung Dalam. Tragisnya lagi, alat meteran listrik Pamsimas telah disita oleh pihak PLN, karena tunggakan yang belum diselesaikan.
“Dan ke depan kita akan aktifkan kembali, kita akan pasang lagi meteran tersebut, dan kita akan atur biayanya agar kita sama sama bisa menikmati program pamsimas ini,” tandasnya.
Masih itu di tempat yang sama, Ketua BPD menyampaikan soal pembangunan jalan setapak di seberang Lematang, yang mana sebetulnya pembangunan jalan setapak tersebut sudah sejak lama diusulkan. namun terkendala masalah tapal batas karena tata letaknya masuk wilayah kota Prabumulih.
“Makanya selalu tertunda, namun ke depan kita akan berkoordinasi dengan Pemda PALI juga Pemkot Prabumulih, agar ada jalan keluar dan pembangunan jalan setapak ini bisa terealisasi,” ucap ketua BPD.
Tampak hadir dalam acara itu, Kepala desa dan perangkatnya, unsur Tripika kecamatan Tanah Abang, yang diwakili oleh Sekcam Tanah Abang, Babinsa Tanah Abang, Babinkantibmas Tanah Abang, juga Ketua BPD beserta anggotanya, Pendamping desa dan pendamping lokal desa, serta ibu ibu PKK dan tokoh agama, tokoh masyarakat serta masyarakat desa lainnya. (Umar Dani)
Editor: Donni