Teror ‘Pendekar’ Bom Molotov di Jalan Lintas Medan Resahkan Pengguna Jalan
DELI SERDANG – Aksi teror bom molotov kembali terjadi dan meresahkan masyarakat kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. Kali ini terjadi di jalan lintas Medan-Kabanjahe.
Beruntung peristiwa yang terjadi tepatnya di jalan Jamin Ginting, desa Namoriam, kecamatan Pancur Batu, kabupaten Deli Serdang, pada Senin malam, (4/3/2024), sekitar pukul 22.00 WIB itu tidak menimbulkan korban jiwa.
Kejadian yang menimpa seorang sopir truk pengangkut bahan material milik PT Key Key berinisial JS itu kini sudah dilaporkan korban ke Polrestabes Medan dengan nomor LP/B/686/III/YAN 2.5/2024/SPKT POLRESTABES MEDAN/POLDA SUMATERA UTARA.
Menurut JS, saat itu, dirinya sedang dalam perjalanan pulang menuju ke Tiang Layar. Namun sesampainya di desa Namoriam (TKP), korban melihat ada sekitar lima belas (15) orang sedang berdiri di pinggiran jalan.
“Saya melihat ramai pria berdiri di pinggir jalan, ada sekitar 15 orang, saat itu saya melintas tiba tiba pintu truk yang saya kemudikan dipukul dengan keras, lalu tiba tiba datang seorang pria dan melemparkan sebuah bom molotov ke arah saya. Saya lihat bom molotov itu membakar ban bagian belakang saya, lalu saya tancap gas karena saya sudah ketakutan, dengan kondisi ban terbakar saya melajukan kendaraan saya dengan kencang sehingga api tersebut pun menjadi padam,” terang korban, dengan raut sedih dan trauma.
Masih dikatakan korban, mesti tidak sampai merusak mobil dan merenggut nyawa. Namun kejadian itu membuat JS dan rekan-rekannya yang lain merasa takut dan resah, karena khawatir kejadian tersebut akan terulang lagi.
“Saya sangat beruntung, karena saat itu truk saya tidak jadi terbakar, saya berharap agar segera ditangkap pelaku yang diduga berjumlah puluhan orang. Kami resah akibat hal tesebut, di mana kami hanya mencari makan untuk menafkahi keluarga kami, tapi kami mendapatkan teror bom molotov yang sangat membuat kami ketakutan,” selorohnya dengan nada khawatir.
Masih dikatakan sopir truk ini, dirinya meminta aparat kepolisian agar segera mengungkap dan menangkap para ‘pendekar’ sebutan para pelaku teror bom molotov tersebut.
“Saya mohon kepada bapak Polisi untuk segera menangkap pelaku pelemparan bom molotov tersebut, kami tidak nyaman bekerja kalau mereka masih berkeliaran, kalau kami tidak makan bagaimana nasib keluarga kami. Saya khawatir mereka akan kembali melempari truk truk kami dengan bom molotov, apabila tidak segera ditangkap,” harapnya.
Sebelumnya, aksi ‘pendekar’ bom molotov ini juga terjadi di kecamatan Pancur Batu (lokasi yang sama), pada beberapa bulan lalu, tepatnya (21/12/2023). Di mana pelaku pelemparan bom molotov ini meneror rumah seorang wartawan, yakni Leo Sembiring di desa Namorih, kecamatan Pancur Batu.
Kasus teror bom molotov, yang diduga dilakukan oleh warga sekitar ini juga sudah dilaporkan korban ke Polisi. Namun sayang hingga saat ini pelaku dan otak pelaku masih dibiarkan bebas berkeliaran sehingga dikhawatirkan akan kembali meneror warga.
Terpisah, Direktur Kriminal Umum Polda Sumatera Utara, Kombes Pol Sumaryono SIK, saat dikonfirmasi pada Sabtu malam, (9/4/2024), terkait kejadian tersebut berjanji akan dijadikan atensi agar diungkap dan ditindak tegas.
“Kita sampaikan ke Polres untuk atensi,” tulisnnya, singkat. (Leo)
Editor: Donni