PalembangPolriSecond Headline

Terima Tim Peneliti dan Evakuasi Distribusi Senpi, Kapolda: Peneliti Boleh Salah Tidak Boleh Bohong  

PALEMBANGKapolda Sumsel Irjen Pol Prof Dr Eko Indra Heri S MM, menerima Tim Penelitian Efektifitas Implementasi Sistem Keamanan Objek Vital Nasional dan Objek Tertentu Pasca Pemilu Tahun 2019 serta tim evakuasi standarisasi sistem pengadaan distribusi dan peruntukan senjata api pistol di lingkungan Polri wilayah hukum Polda Sumsel bertempat di Ruang Promoter lantai II Mapolda Sumsel, (02/11/20).

Puslitbang Polri mengadakan penelitian tentang evaluasi dan standarisasi sistem pengadaan distribusi dan peruntukan senpi laras pendek jenis pistol di Polda Sumsel dan Polres Jajaran. Kegiatan ini dipimpin oleh Kombes Pol Syahrial M Said SIK, dengan anggota Dr Ir Chairil Nur Siregar MS, yang merupakan Konsultan dari ITB, Kompol Septi Astuti ST MA dan Penata Muda TK I Lindaningsih N SE.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis sekaligus menentukan kriteria peruntukan senpi laras pendek jenis pistol bagi anggota Polri sesuai bidang fungsinya masing – masing.

“Selama kegiatan disini saya menitipkan untuk jaga kesehatan walau bagaimana pun pandemi Covid-19 ini masih ada disekitar kita. Hal – hal yang dibutuhkan oleh tim semaksimal mungkin untuk di penuhi agar tujuan yang diharapkan itu bisa tercapai. Hasil penelitian itu sangat sayang apabila tidak dipergunakan, untuk itu komunikasikan dengan baik untuk membangun hasil penelitian yang bisa dimanfaatkan dengan baik”, ujar Kapolda Sumsel.

Menurut Kapolda Sumsel, dalam menyusun kegiatan untuk tahun kedepannya harus benar – benar di perhatikan sesuai dengan kebutuhan dan peruntukkannya sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan di tahun sebelumnya. Untuk itulah maksimalkan tugas dan kinerja selama melakukan penelitian ini supaya dapat dipergunakan bukan hanya sebagai pelaksanaan tugas saja.

Lanjut Kapolda, dalam konteks penelitian, antara peneliti dan yang diteliti harus dikomunikasikan dengan baik. Peneliti walaupun melihat apa adanya juga harus melihat situasi yang berkembang pasa saat itu, tidak menjudge berdasarkan pemikiran peneliti itu sendiri.

“Peneliti boleh salah tetapi tidak boleh bohong, itu konsep yang harus kita jalankan sesuai realita yang kita implementasikan karena setiap daerah itu berbeda – beda walaupun kita tarik benang merahnya sama akan tetapi dalam kesimpulan yang harus kita perhatikan setiap daerah memiliki keunikan, persoalan, karakteristik dan ciri khas masing – masing”, terangnya.

Masih menurut Kapolda Sumsel, berpikirlah general tetapi bertindak lah lokal sehingga ini dapat dimanfaatkan terutama dalam mengambil sebuah kebijakan sesuai dengan situasi kondisi yang berkembang dilapangan. “Inilah harapan saya agar kedepan apa yang kita kerjakan ini dapat dilaksanakan dengan optimal dengan hasil yang maksimal demi kemajuan bersama”, pinta Kapolda.

Laporan : King III Editor : Syarif

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button