HiburanNusantaraSecond Headline

Terenyuh Lihat Ibu Tua Kelaparan di Jalanan, Maryono Dirikan Pokja Warjok

Sumateranews.co.id, PADANG – Interaksi sosial dengan lingkungan sekitar, bisa saja melahirkan semangat bagi siapa pun untuk berbagi. Seperti yang dialami Maryono sebelum mendirikan warung nasi Pokja Warjok di Jalan Tebet Barat I No 21B, Kelurahan Tebet Barat, Kecamatan Tebet, Kota Jakarta Selatan.

Berawal dari pengalamannya ketika melihat sesosok ibu tua yang sedang berteduh berlindung di bawah pohon dengan kondisi pakaiannya yang basah karena kehujanan, dan wajah pucat. Dirinya pun mencoba menyapa dan menanyakan kondisi ibu tua yang ternyata belum makan karena tak memiliki uang.

“Sore itu saya melihat seorang ibu tua berlindung di bawah pohon tak begitu rindang. Hujan membasahi pakaiannya. Saya tanya dia mau ke mana, tapi dia diam saja. Wajahnya terlihat pucat, dan bibirnya kelihatan menggigil. Ternyata dia belum makan karena tidak ada uang. Saya terenyuh, dan membuat saya tergugah untuk mendirikan Pokja Warjok,” kenang Maryono, saat dibincangi, baru-baru ini.

Maryono mengatakan, dalam mendirikan warung nasi dirinya tak sendiri dan dibantu teman-temannya dengan membentuk kelompok kerja.

“Saya membentuk kelompok kerja, dengan mengajak teman-teman yang antusias membantu sesama. Dalam wadah berbentuk organisasi ini kami menamakan diri Pokja Warjok, secara resmi kami dirikan pada 24 September 2018 lalu. Saat ini sudah makin berkembang dengan adanya Pokja Warjok di berbagai kota di Indonesia,” ungkap Maryono.

Menurut Maryono, warga yang berbelanja di warung Pokja Warjok tak perlu khawatir kantongnya jebol, dan bebas memilih sesuai seleranya. Seluruh makanan dan lauk pauk dijual dengan harga modal.

“Belanja di Pokja Warjok, kami memberikan harga modal, karena warung nasi ini murni untuk membantu sesama tanpa berorientasi pada keuntungan,” sebut dia.

Dengan harga enam ribu rupiah, warga tak mampu sudah bisa makan sepuasnya dengan beragam menu lengkap nasi dengan lauk ayam, ikan laut, ikan nila, lele, dalam porsi kenyang.

“Juga tersedia minuman dingin dan hangat. Hasil penjualannya kami gunakan untuk belanja kebutuhan untuk berjualan esok harinya. Juga ada sumbangan dari anggota pokja dan donatur yang kami terima guna diperuntukan dalam meningkatkan pelayanan di warung nasi Pokja Warjok,” terang Maryono.

Masih dikatakan Maryono, pihaknya sengaja tidak menggratiskan belanja di Pokja Warjok untuk menjaga hubungan dan harga diri warga yang kurang mampu.

“Selain untuk kelangsungan operasional, kami memang sengaja tidak menggratiskan belanja di Pokja Warjok. Tujuannya untuk menjaga harga diri para warga kurang mampu, agar mereka tidak merasa segan atau malu datang berbelanja,” sebut Ketua Umum Pokja Warjok ini, seraya menambahkan organisasi mereka memiliki program berbagi kebaikan dengan konsep dan tujuan untuk membantu warga kurang mampu.

Tak hanya itu, pihaknya juga bersedia membantu masyarakat dalam mendirikan UMKM, dan juga sebagai sarana tempat bagi kalangan milenial berdiskusi dunia kreatif serta bersama dalam membangun bangsa.

“Sebagian warga ada yang menjuluki warung nasi kami ini dengan nama Pokja Warung Jokowi. Ada juga yang mengatakan Pokja Warga Jokowi, dan memang anggota Pokja Warjok adalah para relawan Jokowi,” tandas Maryono sebelum menutup wawancara.

Laporan : Muhammad Fadhli

Editor     : Donny

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button