HeadlineNusantaraPrabumulihSumsel

Senyum Sumringah Mbah Kartina, Perempuan Berusia 100 Tahun yang Mengaku Baru Pertama Kali Dapat Bantuan Sembako

Sumateranews.co.id, PRABUMULIH – Pemerintah kota Prabumulih telah menyalurkan bantuan sembako bagi warga yang terdampak Covid-19, pada Jumat (10/04) kemarin. Tidak sedikit warga yang mengaku senang dan mengapresiasi tindakan pemerintah kota Prabumulih dalam menangani pandemi Covid-19 tersebut. Salah satunya Mbah Kartina.

Erni (40) anak Mbah Kartina, saat sedang menggendong anaknya yang sakit. Menurut dokter, anaknya menderita sakit akibat terkena virus bakteri.

Wanita, yang kini genap berusia 100 tahun, dan tercatat warga RT 13 RW 03, Kelurahan Muntang Tapus, Kecamatan Prabumulih Barat, kota Prabumulih inipun terlihat sumringah dan bahagia. Pasalnya perempuan lansia ini mengaku baru pertama kali mendapat bantuan langsung dari pemerintah.

“Terima kasih pak, Kartina nih banyak-banyak terima kasih atas bantuannya, saya ini lansia tidak ada pensiun,” aku Mbah Kartina, polos, yang ketika didatangi petugas di kediamannya didampingi anaknya Erni (40) yang tinggal bersebelahan bedeng, Jumat (10/04).

Kepada awak media, yang mewawancarainya, Mbah Kartina berharap pemerintah kota Prabumulih bisa lebih melihat keadaan masyarakatnya langsung.

“Mudah-mudahan pemerintah lebih maju lagi, sukses, bisa bantu rakyat yang tidak mampu dan saling bagi sama rata lah,” harap Kartina, yang juga mengaku tetap tegar walau hidupnya miskin dan belum ada sentuhan perhatian dari Pemkot Prabumulih.

Sementara Erni, anak perempuan Mbah Kartina menyebut dirinya belum bisa membantu dan membahagiakan ibunya. Lantaran kehidupan keluarganya juga tidak mencukupi. Bahkan, untuk membiayai pengobatan salah satu anaknya yang berumur 1 tahun 2 bulan karena sakit, dirinya tidak mampu.

“Anak saya empat, salah satunya saat ini sakit dan hanya bisa tengkurap dan belum bisa apa-apa seperti anak lainnya,” cerita Erni, sedih.

Dijelaskan Erni, ia pernah membawa anaknya berobat disalah satu rumah sakit yang ada di Prabumulih setelah mendapat anjuran dari Ketua RT di tempat tinggalnya dengan menggunakan Kartu KIS.

“Atas anjuran RT untuk berobat dan pakai kartu KIS, dokter bilang anak saya itu sakit disebabkan virus bakteri,” sebut Erni, lirih sembari menambahkan dirinya belum bisa mengobati anaknya di rumah sakit tersebut.

“Saya mau terapi anak saya di rumah sakit, tapi belum bisa dikarenakan pandemi covid-19 ini, distop dulu,” ratap Erni, sedih.

Dilanjutkan Erni, dengan penghasilan suaminya yang bekerja serabutan dan tidak menentu, dirinya sangat berharap mendapat perhatian dan bantuan dari pemerintah, yang selama ini belum tersentuh ke mereka.

“Suami saya buruh bangunan pak, itu juga tidak tentu, terkadang ngojek untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari hari. Saya kepingin, misalnya seperti warga lain yang mendapatkan PKH uang dan bantuan sekolah pak,” harap Erni.

Erni pun menyebutkan, dirinya tidak tahu mengapa keluarganya sering tidak dimasukan dalam program bantuan pemerintah, salah satunya PKH. Sementara warga-warga lain mendapatkan PKH.

“Sedangkan saya, dan keluarga saya, termasuk ibu saya belum sama sekali. Baru itulah dapat (sembako), itupun karena dampak dari corona ini. Padahal di rumah, sudah ditempel keluarga miskin oleh Dinas Sosial, tapi sampai sekarang belum menerima apa-apa dari pemerintah. Hanya berupa kartu KIS inilah, sedangkan bantuan uang belum ada,” ungkap Erni.

Sementara itu, terkait masih adanya warga yang belum masuk dan menerima PKH seperti pada keluarga Kartina dan Erni, anaknya, dijelaskan Santari SE Lurah Muntang Tapus, bahwa pihaknya akan melakukan pendataan ulang terutama warga yang memang layak menerima manfaat atau tidak.

“Untuk pendataan yang kedua ini, tapi kita tidak tahu sampai kapan batasnya,” ucap Santari, ketika dibincangi awak media disela-sela kegiatannya membagikan sembako ke warga secara door to door, pada Jumat (10/04) kemarin.

Santari pun kembali menjelaskan, dirinya akan memfungsikan perangkat RT dan RW dilingkungannya masing-masing.

“Kalau tidak ada informasi dari RT RW, kita tidak tahu kalau ada warga kita seperti tadi. Jadi kami fungsikan RT RW kalau ada warga yang kurang mampu, cepat laporkan ke kantor, dikarenakan kita tidak mungkin menjangkau semuanya,” tandas dia.

Kemudian terkait ada warga yang belum menerima sembako, sambung Santari, sesuai instruksi akan didata ulang melalui RT dengan mengumpulkan KTP dan KK beserta foto rumah.

“Kalau memang warga tersebut, nanti silahkan datang ke kantor Lurah. Untuk bantuan sembako tadi, Insya Allah nanti kita usahakan, biarpun nanti kita pakai dana pribadi atau sumbangan dari kantor Lurah itu tidak masalah,” tutupnya.

Laporan : Gun

Editor    : Donni

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button