Sumateranews.co.id, INDRALAYA– Pendidikan Berkarakter harus diterapkan sejak dini, dari pelajar Sekolah Dasar (SD) dan berlanjut untuk pelajar Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP). Hal ini disampaikan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Prof Muhadjir Effendy pada acara konsulidasi jajaran pendidikan dalam rangka launching penguatan pendidikan karakter Provinsi Sumatera Selatan di Gedung Caram Seguguk Pemerintah Kabupaten Ogan Ilir, Rabu (02/08).
“Pendidikan di sekolah dasar dan sekolah lanjutan pertama harus bermuatan karakter, demikian juga untuk pendidikan tingkat tinggi. Mulai tahun ini Kemendikbud melaunching penguatan pendidikan berkarakter,’’ cetus Mendikbud.
Muhadjir menambahkan bahwa ada empat program utama yang merujuk ke Nawacita sektor pendidikan. Yang pertama, percepatan distribusi pada program Kartu Indonesia Pintar (KIP). Kedua, revitalisasi sekolah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) untuk menciptakan tenaga kerja terampil. Ketiga, penyesuaian atau peninjauan ujian nasional, menerapkan ujian nasional dengan komputer. Dan keempat, implementasi pendidikan karakter. Dari empat program itu, hanya implementasi pendidikan karakter yang belum berjalan baik.
Menurut Mendikbud, syarat utama pendidikan karakter yaitu menata guru dengan beban kerja guru minimal 24 jam tatap muka dan 40 jam tatap muka maksimal dalam satu minggu. Dengan pendidikan karakter ini guru harus berada ditengah-tengah siswanya, sesuai dengan pedoman Bapak Pendidikan Ki Hajar Dewantara, Ing Ngarso Ing Tulodo,Ing Madya Mangun Karso, Tutwuri Handayani. “Beban kerja guru disesuaikan dengan Aparat Sipil Negara yang lain, dengan delapan jam kerja sehari,” tambah Mendikbud.
Namun walaupun demikian Mendikbud juga berpesan agar guru tidak lupa mendidik anak sendiri sesuai dirinya mendidik siswanya di sekolah.
“Guru memang hebat, bisa menjadikan anak orang lain menjadi pejabat negara, pemimpin negara, namun tidak ada jaminan seorang guru bisa menjadikan anaknya sendiri menjadi orang besar seperti pejabat negara, presiden, menteri, gubernur dan pejabat lain. Tidak akan ada presiden, menteri dan sebagainya kalau tidak ada guru,” tandasnya.
Sedangkan Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Daerah Sumsel H Joko Imam Sentoso mengucapkan selamat datang dan apresiasinya kepada Mendikbud RI. Sekda mengucapkan terima kasih atas komitmen kuat Mendikbud untuk launching penguatan pendidikan karakter, khususnya untuk Provinsi Sumatera Selatan. Demikian halnya dengan Bupati Ogan Ilir H.Ilyas Panji Alam, SH SE MH dan Ketua DPRD Provinsi Sumsel Giri Ramanda N Kiemas juga sangat mengapresiasi program penguatan pendidikan berkarakter ini. Bupati Ogan Ilir juga menambahkan bahwa di Ogan Ilir telah melaksanakan program satu desa satu dinniyah, untuk mendukung program Nawacita Presiden Joko Widodo dalam bidang pendidikan berkarakter.
Laporan : H. Sanditya Lubis
Editor : Imam Ghazali
Posting : Andre