Sebut Hoax Berita Dugaan Malapraktik, SPM Sumsel Minta Direktur RSUD OI ‘Terbuka’ ke Publik
OGAN ILIR – Informasi dugaan telah terjadi malapraktik terhadap pelayanan HD di RSUD Ogan Ilir, dan menjadi headline di media-media online, kini semakin dibiarkan liar dan menuai kritikan di tengah masyarakat.
Hal itu menyusul munculnya pernyataan dari Direktur RSUD Ogan Ilir di dua media online, yang menyebut bahwa informasi berita itu hoax.
Namun sayang, pernyataan orang nomor satu di tubuh RS milik Pemerintah daerah Ogan Ilir itu belum bisa dipastikan, karena yang bersangkutan (Direktur RSUD OI Andi Novan), saat hendak kembali dikonfirmasi oleh media kritisindonesia.com (anggota SMSI Sumsel), tidak bisa ditemui dan terkesan sengaja menghindar.
“Bapak sibuk lagi rapat tidak bisa diganggu,” jelas petugas sekuriti RSUD OI, kepada media kritisIndonesia.com, saat coba ditemui di kantornya.
Bahkan, sebelum awak media pergi meninggalkan lokasi RS plat merah tersebut, sempat kembali dikonfirmasi melalui pesan singkat WhatsApp ke nomor yang bersangkutan.
“Ass. Pak Direktur, ijin mau konfirmasi sebentar jika berkenan minta waktu lima menit saja. Trimakasih.” isi tulisan konfirmasi ke nomor Direktur RSUD OI, Rabu (21/8).
Tetapi, lagi-lagi konfirmasi tersebut melalui informasi pemberitahuan Hp, hanya posisi dibaca, tanpa ada memberikan jawaban sedikit pun.
Sikap Direktur RSUD ini pun, sangat disayangkan masyarakat. Seharusnya berani mempertanggungjawabkan apa yang disampaikan di beberapa media online tersebut dan menjelaskan secara transparan kepada khalayak publik, apakah benar atau memang hoax.
“Ada apa pak Direktur, yang sebenarnya terjadi di RSUD OI itu, harusnya jawab konfirmasi media agar masyarakat tau apa yang sebenarnya. Jangan suka mengadu domba media ya pak Direktur..!!!!” sebut Yovi Meitaha, Ketua Serikat Pemuda dan Masyarakat (SPM) Sumatera Selatan, menyayangkan sikap tersebut.
Menurut Yovi, wartawan itu bekerja sesuai kode etik jurnalistik, dan memberitakan berdasarkan data yang dimiliki dan hasil investigasi.
“Makanya setiap wartawan konfirmasi harus dijawab baik itu melalui via telpon atau via WhatsApp, jangan menjawab melalui media lain yang tidak ngerti asal usul berita,” ucap Yovi.
“Jangan-jangan pernyataan dan penjelasan Direktur sendiri yang hoax ditulis media lain itu, karena tidak mau dan tidak berani menjawab konfirmasi dari pemberitaan media sebelumnya,” sambung Yovi, seraya meminta Bupati dan Wakil Bupati OI untuk peka dan menyelesaikan kasus dugaan Malapraktik yang terjadi di RSUD OI pada November 2023 lalu.
“Jangan dibiarkan berlarut larut, akhirnya RSUD OI rusak dan hilang kepercayaan masyarakat untuk berobat.
Bila perlu minta tolong dengan para ahli ahli HD (Hemodialisis) yang ada di Indonesia ini, agar jelas kebenarannya,” tandasnya.
Terakhir, Yovi menegaskan, pihaknya akan terus mengawasi dan mengawal dugaan kasus malapraktik tersebut hingga tuntas.
“Kami akan kawal kasus dugaan Malapraktik di RSUD OI sampai tuntas, dan kami akan turunkan massa untuk demo bila kasus ini tetap dibiarkan Pemerintah kabupaten Ogan Ilir,” tegas Yovi. (SMSI OI)
Editor: Donni