Sasaran Nonfisik Satgas TMMD Ke 122 Kodim 0405/Lahat Gelar Penyuluhan Mengenai Bahaya Penyalahgunaan Narkoba
EMPAT LAWANG – Tidak hanya sasaran fisik saja di program Tentara Nasional Indonesia (TNI) Manunggal Masuk Desa (TMMD) ke 122 Kodim 0405/Lahat, di Desa Lampar Baru, Kecamatan Talang Padang, Kabupaten Empat Lawang.
Melainkan non fisik pun menjadi target selanjutnya, salah satunya penyuluhan mengenai bahaya penyalahgunaan narkoba, yang dinilai sangat tepat diberikan kepada Masyarakat terutama generasi muda.
“Pastinya kita telah mengetahui sekaligus memahami mengenai bahayanya obat-obatan terlarang, yang saat ini memang menjadi atensi diseluruh penjuru untuk diberantas,” ucap Anggota Satnarkoba Polres Empat Lawang, Briptu M Theszar F SH, Sabtu 5 Oktober 2024.
Dirinya menjelaskan, seperti yang diketahui untuk narkoba yang paling banyak beredar sejauh ini, sebut saja ganja, sabu-sabu, ekstasi dan pil koplo.
“Hanya saja, dewasa ini perlu kita waspada bersama-sama terutama sekali kepada buah hati adalah, penggunaan lem aibon secara berlebihan dapat mengakibatkan rasa halunisasi,” jelas dia.
Oleh sebab itulah, sambungnya, jajaran Kepolisian terus memberikan sosialisasi maupun penyuluhan kepada warga, untuk menjauhi dan jangan sesekali mencobanya jenis narkoba disebutkan diatas.
“Melalui program TMMD ini juga pun sangat diapresisasi oleh atasan kami, dan tentu saja media seperti inilah dapat mudah disampaikan kepada mereka,” imbaunya.
Jangan sampai, lanjut dirinya, generasi muda rusak dan tidak memiliki masa depan ketika berhadapan dengan narkoba, disinilah tugas penting bersama guna menjaganya.
“Sekali saja terjerumus ke lembah hitam maka selamanya akan sulit untuk keluar, dan menerima konsekuensi dengan dipenjara, oleh karena itu, mari kita hindari sekaligus jauh obat-obatan terlarang,” harap Briptu M Theszar.
Sementara itu, Ketua Koordinator TMMD ke 122 Kodim 0405/Lahat, Kapten Kav Dwi Satriyo mengemukakan, pada perhelatan program ini setidaknya untik sasaran fisik ada 9 item serta 7 non fisik.
“Pembangunan poskamling, Rehab RTLH, Rehab Mushola Syiar Islam, 3 sumur bor serta MCK, ketahanan pangan budidaya Ikan Nila, penanganan stunting, akses jalan 4,7 KM terakhir penanaman bibit buahan,” imbaunya.
Sedangkan sasaran non fisik diantaranya, penyuluhan bela negara, pertanian, wawasan kebangsaan, KB-Kesehatan kemudian narkoba, bahaya stunting dan posyandu.
“Satu persatu program tersebut telah dilaksanakan sebelum penutupan pada 31 Oktober 2024,” pungkas Dwi Satriyo.(*)