HeadlineNasionalPalembangPolitik

Kunker ke Kanwil Kemenag Sumsel, Komisi 8 DPR RI Soroti Daftar Tunggu Haji dan Pendidikan Pimpinan Manasik Haji di Sumsel

Sumateranews.co.id, PALEMBANG – Panjangnya daftar tunggu haji di Sumsel dan status pendidikan dari pimpinan manasik haji menjadi salah satu sorotan rombongan Komisi VIII DPR RI, saat melakukan kunjungan kerja ke Kantor wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Sumsel, Rabu (18/12/2019).

Dalam Kunker Komisi VIII DPR RI, yang diketuai oleh H Yandri Susanto S.Pt didampingi Wakil Ketua H. Marwan Dasopang beserta 14 anggota lainnya juga mempertanyakan persiapan haji tahun 2020 nanti.

“Kami juga mempertanyakan untuk persiapan haji tahun 2020, yang daftar tunggunya sangat panjang di Sumsel. Hal ini agar bisa diurus dengan baik termasuk untuk pimpinan manasik hajinya yang rata-rata di Sumatera Selatan hanya tamatan SD, jangan sampai mereka (para Jemaah) pada saat pergi ke tanah suci mendapat ilmu yang tidak mumpuni dalam hal bimbingan manasik haji,” ungkap Yandri Susanto, dalam kunker yang langsung diterima Kakanwil Kemenag Sumsel DR. HM. Alfajri Zabidi MM, M.Pd.I didampingi Kepala Bagian Tata Usaha H. Abadil, para kepala bidang dan pembimas, serta Kepala Kantor Kemenag Kabupaten/Kota se-Sumsel di Aula Kanwil, tadi pagi sekitar pukul 10.00 WIB.

Yandri juga menyampaikan terkait quota haji di Sumsel sebanyak 7000 orang, akan diusahakannya di quota nasional.

“Kita usahakan di penambahan quota nasional dari 231000 menjadi 250000 yang kini sedang kita lakukan upaya negoisasi dengan Pemerintah Arab Saudi. Kalau pun ada penambahan mungkin akan kita bagi secara proporsional,” imbuhnya.

Selanjutnya, dari pertemuan yang berlangsung hingga 12.30 WIB tersebut, banyak hal penting yang dibahas. Selain persoalan haji, persoalan penyuluh agama, persoalan kerukunan, dan persoalan pendidikan madrasah, juga usulan pembentukan Kantor Urusan Agama (KUA) 6 Agama.

“Termasuk soal implementasi PMA Nomor 29 tahun 2019 tentang Majelis Taklim. Dimana dalam peraturan menteri agama ini, majelis taklim harus didata kemudian Insya ALLAH akan ada bantuan dan kita minta peraturan menteri agama ini diimplementasikan dengan baik dan jangan dibuat gaduh. Kemudian yang paling penting janji Pemerintah untuk membantu majelis taklim harus terealisasi,” jelas Yandri.

Sedangkan usulan untuk pembentukan pelayanan Kantor Urusan Agama di 6 Agama, Yandri Susanto mengatakan bahwa negara harus hadir karena ada 6 Agama yang diakui di Indonesia maka agama apapun harus ada pelayanan, tapi mungkin porsinya saja berbeda ini memungkinkan untuk pelayanan agama lain terakomodir jangan sampai ada diskriminasi pelayanan terhadap agama lain,” tambahnya.

Masih ditempat yang sama, Kakanwil Kemenag Sumsel HM. Alfajri Zabidi mengucapkan selamat datang kepada Komisi VIII DPR RI. Dirinya bersyukur karena Kanwil Kemenag Sumsel menjadi salah satu fokus yang dituju Komisi VIII dalam kunjungan kerja ke Sumsel.

“Pertemuan ini menjadi kesempatan bagi kami untuk membagi informasi sekaligus tempat berdiskusi tentang persoalan-persoalan yang kami hadapi dalam membantu pemerintah daerah melaksanakan pembangunan keagamaan di Sumsel,” tutur Fajri.

Menurut Fajri, selama ini Kemenag Sumsel bersama pemerintah daerah dan pihak terkait telah berusaha semaksimal mungkin menyukseskan pembangunan keagamaan di Sumsel. Mulai peningkatan pelayanan haji, peningkatan kualitas kerukunan umat beragama, hingga peningkatan kualitas pendidikan baik formal dan non formal.

“Untuk pelayanan haji misalnya, sejak beberapa tahun lalu kita telah melaksanakan kebijakan manasik haji sepanjang tahun. Ini sebagai upaya membantu para jamaah calon haji yang sebagian besar atau sekitar 34 persen lulusan SD, untuk lebih bisa memahami rukun, wajib, dan sunah haji sehingga kualitas ibadah mereka lebih optimal. Kita juga melakukan inovasi pendaftaran haji mobile sehingga masyarakat tidak perlu lagi datang ke Kemenag Kabupaten/Kota untuk mendaftar haji seperti yang terjadi selama ini. Terkait kerukunan, pemerintah telah membangun enam rumah ibadah lintas agama di Jakabaring, yang jadi simbol kerukunan umat beragama. Tentu saja, masih ada persoalan-persoalan yang kita hadapi. Mudah-mudahan pertemuan hari ini akan lebih memotivasi kita untuk berbuat lebih baik lagi bagi bangsa dan negara, khususnya bagi masyarakat Sumsel,” harap Fajri.

Laporan : Are

Editor     : Donni

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button