HeadlineNasionalRiau

Presiden Minta Karhutla Terus Dipantau, Kapolda Riau Berikan Dasboard Lancang Kuning

Sumateranews.co.id, PEKANBARU – Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang kerap terjadi di Pulau Sumatera khususnya Provinsi Riau, terus menjadi perhatian Presiden RI, Joko Widodo. Untuk itu, dalam upaya memantau dan menguatkan sinergitas seluruh stakeholder, Jokowi melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Provinsi Riau, Kamis (20/2) petang kemarin.

Bahkan sebelumnya, Jokowi telah mengingatkan dan menginstruksikan agar apabila ditemukan titik api sekecil apapun di suatu wilayah, maka pihak terkait diminta untuk sesegera mungkin memadamkannya sebelum terlanjur membesar.

Apalagi, pemerintah sebenarnya memiliki infrastruktur dan instrumen hingga ke tingkat bawah untuk menangani hal tersebut.

Jokowi menginstruksikan agar frekuensi pemeriksaan di lapangan lebih ditingkatkan. Karena fungsi pengawasan memiliki peranan vital dalam upaya pencegahan karhutla agar tidak meluas.

“Saya minta frekuensi patroli lapangan terutama di wilayah rawan kebakaran agar mulai diperintahkan kepada aparat di bawah sehingga penguasaan lapangannya betul-betul bisa dikuasai. Pemerintah daerah dan aparat teritorial seperti Babinsa dan Babinkamtibmas itu betul-betul dikerahkan dan juga melibatkan partisipasi masyarakat. Diharapkan kondisi harian di lapangan selalu terpantau,” ujarnya.

Menjawab keinginan Presiden, Kapolda Riau, Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi memaparkan kelebihan Dasboard Lancang Kuning yang terpasang pada posko karhutla di Lanud Roesmin Nurjadin.

Dasboard yang bisa memantau titik api dengan menggunakan bantuan empat satelit itu adalah sistem yang dibangun untuk menangani karhutla secara terukur, terstruktur, dan efisien.

“Sistem ini menggunakan empat teknologi satelit sebagai alat pengindera guna mendeteksi titik api, yaitu Noah, Aqua, Terra dan satelit dari Lapan,” papar Kapolda.

Tak hanya bisa memantau titik api, dashboard tersebut juga berisi beragam informasi mengenai lahan gambut, perkiraan cuaca, arah angin, kepemilikan lahan, anggota yang online maupun offline, sekolah, embung, kanal, sekat kanal, Polsek, Polres, lahan perusahaan, hingga helipad yang paling dekat lokasi.

“Kami juga bisa memobilisasi sumber daya manusia, peralatan, dan sumber daya lain untuk keperluan pemadaman. Kami memetakan di mana letak peralatan-peralatan berada. Pos-pos BNPB yang ada di kabupaten kami data, Polsek dan Koramil, demikian juga perusahaan–perusahaan yang memiliki alat pemadaman. Sehingga kami bisa mengerahkan peralatan maupun personel yang ada di titik api untuk membantu proses pemadaman,” jelasnya seraya menambahkan jika sistem juga memudahkan seluruh jajaran untuk berkoordinasi secara langsung dengan petugas yang sedang bekerja.

Ditegaskan Kapolda, jika pihaknya ingin bersinergi dalam memadamkan karhutla secepatnya. “Itu menjadi komitmen bagaimana penanganan karhutla di Provinsi Riau menjadi prioritas kami,” tegas Kapolda.

Laporan : Arifin

Editor.    : Donni

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button