HeadlineNusantaraPrabumulihSumsel

Polemik RUU HIP, MPC KOTI Juaini: Minta Dicabut, Imbau Masyarakat Tak Terprovokasi

Sumateranews.co.id, PRABUMULIH – Kontroversi persoalan Rancangan Undang-undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP) kini terus bergulir, dan banyak menuai protes di tengah masyarakat. Salah satunya dari Ormas Pemuda Pancasila Divisi Komando Inti Mahatidana (KOTI) Kota Prabumulih.

“PP KOTI Mahatidana menolak RUU HIP dan minta dicabut, seperti yang disampaikan oleh Ketum PP dalam pernyataan tertulisnya, pada Kamis 25 Juni lalu,” ujar Penasehat dan Pembina KOTI Mahatidana PP Kota Prabumulih, Drs M Juaini Idris MSI, saat dibincangi awak media, Kamis (2/07/2020).

Meskipun menjadi persoalan nasional dan bangsa, Juaini mengimbau agar masyarakat tidak mudah terprovokasi di luar isu RUU HIP tersebut. Dia juga berharap pemerintah tetap focus pada penanganan Covid-19 dan membantu masyarakat yang terdampak.

“Permasalahan RUU HIP ini tidak tepat dibahas di tengah masa pandemi Covid-19, karena akan menimbulkan protes dan polemik di Tanah Air. Karena persoalan RUU HIP ini adanya di legislatif (DPR RI), bukan di eksekutif (Presiden),” imbuh pria yang juga aktif memerhatikan dunia pendidikan ini.

“Pemuda Pancasila berharap masyarakat tidak terprovokasi, karena tidak ada urgensi menjatuhkan pemerintahan di tengah jalan karena lebih baik fokus pada penanganan Covid-19 untuk membantu masyarakat yang terdampak,” tandas dia.

Sebelumnya, Ormas Pemuda Pancasila Divisi Komando Inti Mahatidana (KOTI) Mahatidana Kota Prabumulih bersama Organisasi Keagamaan, Organisasi Kepemudiaan, dan organisasi lainnya melakukan unjuk rasa di depan kantor DPRD Kota Prabumulih untuk menolak dan meminta RUU HIP dicabut, pada Selasa (30/06) kemarin.

“Sesuai arahan Ketua Umum Majelis Pimpinan Nasional (MPN) Pemuda Pancasila, Japto Soelistyo Soerjosoemarno, yang menolak Rancangan Undang-Undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP) ini, kami bersama elemen masyarakat dan organisasi lainnya turun berunjuk rasa di DPRD Kota Prabumulih, untuk meminta pecabutan RUU tersebut bukan hanya ditunda,” ungkap DANKOTI PP Kota Prabumulih, Imhar Kamaludin.

Menurut Kamal, panggilan akrab dirinya, pihaknya ikut turun serta hadir dalam kegiatan unjuk rasa, karena panggilan Hati nurani.

“Kami turun karena panggilan hati, kami tidak mau tinggal diam apalagi kami sebagai anak bangsa tegas menolak adanya RUU HIP ini,” tukasnya.

Laporan : King III Editor : Donni

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button