Pengunjung Wisata Air Terjun Bedegung Resahkan Maraknya Praktek Pungli

MUARA ENIM – Maraknya praktek pungutan liar (Pungli) yang diduga dilakukan oknum tak bertanggungjawab di sekitar lokasi wisata Air Terjun Bedegung kabupaten Muara Enim, provinsi Sumatera Selatan, belakangan ini mulai meresahkan para pengunjung.
Tak hanya berani mematok tarif tiket masuk dengan harga tinggi, para pelaku pungli ini juga tak segan-segan bertindak kasar dan bahkan mengancam keselamatan jiwa para pengunjung destinasi wisata yang merupakan salah satu tempat wisata kebanggaan masyarakat Sumsel, khususnya warga Bumi Serasan Sekundang.
Terungkapnya adanya praktek dugaan pungutan liar itu, berawal saat sejumlah pengunjung dengan mengendarai mobil mendatangi Wisata Air Terjun Bedegung, pada Minggu (08/01/2023).
“Saat memasuki lokasi air terjun Curup Tenang, tiba tiba kendaraan kami dihadang oleh seseorang yang berpakaian preman. Kami pun menghentikan kendaraan dan langsung membuka kaca mobil, lalu lelaki berperawakan kurus itu menanyakan ada berapa orang di dalam mobil. Kami pun menyuruh lelaki itu menghitung sendiri. Setelah menghitung lelaki itu langsung menyebut ”bayar 50 ribu!” ungkap salah satu pengunjung, yang minta identitasnya tidak ditulis, kepada media ini, Rabu, 11 Januari 2023.
Masih dikatakan dia, dirinya pun bersama teman-temannya sempat menanyakan karcis atau tiket masuk.
“Karena kami tahu air terjun Curup Tenang adalah milik Pemkab Muara Enim, bukan milik pribadi. Tentunya ada kontribusinya untuk daerah. Namun ketika masuk tidak menggunakan karcis, bagaimana bisa mengetahui pendapatan yang diperoleh tempat wisata air terjun Curug Tenang setiap harinya,” terangnya, sembari menirukan jawaban oknum penjaga tersebut.
”Tidak ada karcis, karcis sedang habis, bayar 50 ribu,” jawab lelaki itu dengan nada garang.
Pria yang juga berprofesi wartawan ini pun mencoba mengkonfirmasi ke salah satu petugas yang sedang duduk di meja sambil menghadapi sebuah buku catatan.
“Petugas yang berpakaian seragam inipun memberikan penjelasan yang sama, bahwa karcis sedang habis,” lanjutnya.
Selanjutnya, dirinya kembali mencoba menanyakan kepada lelaki berpakaian preman, yang bertugas menghadang setiap pengunjung yang akan memasuki lokasi wisata air terjun Curug Tenang.
Namun lelaki ini sepertinya tidak senang diketahui identitas siapa dirinya. Ia juga langsung marah dengan melontarkan kata kata kasar kepada pengunjung.
Bahkan tak sampai di situ, lelaki itu juga nyaris mau mengangkat kursi untuk memukul dirinya. Wartawan ini pun mencoba meminta maaf kepada lelaki tersebut atas pertanyaan yang ingin mengetahui siapa dirinya. Namun lelaki ini menolak bahkan terus mengeluarkan kata kata kasar.
Adanya dugaan pungli itu pun dinilainya sangat merugikan daerah.
“Kita bisa membayangkan berapa banyak kerugian daerah setiap harinya, bila praktek pungli seperti ini kerap dilakukan oknum oknum di UPTD Air Terjun Curug Tenang desa Bedegung kecamatan Panang Enim.
Sementara Pemerintah daerah kabupaten Muara Enim terus membangun kawasan ini agar terus bisa menarik pengunjung serta memberikan kontribusi berupa Pendapatan Asli Daerah (PAD). (Umar Dani)
Editor : Donni