Pembangunan Jembatan Sementara Paluh Merbau Tanjung Rejo Disoal Warga
Ganggu Aktivitas Warga, dan Sebabkan Bangunan Jembatan Lama Rusak Parah
DELI SERDANG – Sejumlah warga dan pengendara yang kerap lalu lalang di Jembatan Paluh Mebau Tj. Rejo, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara mulai merasa resah.
Bagaimana tidak resah, akibat dari pembangunan jembatan sementara yang diduga dilakukan oleh pemerintahan setempat membuat aktifitas warga terganggu dan jalanan menjadi macet.
Menurut salah seorang warga yang ditemui di sekitar lokasi mengatakan, bahwa Pembangunan jembatan sementara dengan menggunakan sebuah excavator dan batang pohon kelapa dinilai warga dapat membuat jembatan yang lama semakin rusak parah sehingga tidak bisa dilalui dan kadang kala di pagi hari menimbulkan kemacetan panjang sehingga anak anak ke sekolah menjadi terlambat.
“Selain menimbulkan kemacetan panjang, akibat dari pembangunan jembatan sementara tersebut, jembatan yang lama kondisinya semakin buruk, beberapa kali kerap excavator lalu lalang di atas jembatan tersebut untuk menggeser pohon kelapa supaya di tempatkan di posisi jembatan yang akan digunakan sementara dan sudah ada beberapa truck yang terperosok di jembatan yang lama ini,” ungkap warga.
Tak hanya itu, warga juga menyesalkan pihak pelaksana pembangunan yang diduga tidak peduli akan keselamatan warga dan pengendara yang berlalu lalang di atas jembatan yang lama sehingga dapat membahayakan masyarakat yang melintas di lokasi karena kondisi jembatan yang digunakan saat ini sudah semakin memprihatinkan.
“Akibat kerap dilalui excavator yang dikatakan untuk membuat jembatan sementara, jembatan di Paluh Mebau yang sekarang ini semakin parah dan goyang goyang kalau di lintasi, kami juga khawatir akan ada korban jiwa ,karena pada hari senin yang lalu pada malam hari ada seorang warga yang naik sepeda motor yang terjatuh dan terkilir pada bagian kakinya karena melintas di jembatan yang dilapisi dengan pohon kelapa itu, Kaki warga itu nyungep ke sela sela jembatan yang sudah mau ambrok,” sebut warga lain.
Pria ini juga berharap kepada Gubernur Sumatera Utara dan Bupati Deli Serdang agar meninjau dan menindak lanjuti keresahan masyarakat supaya pembangunan jembatan sementara tersebut tidak menggunakan jembatan yang lama karena jembatan yang lama masih digunakan masyarakat setempat dan pengguna jalan untuk lalu lalang untuk mengais rejeki.
“Jembatan yang lama sampai sekarang masih kami gunakan, akan tetapi kondisinya sudah semakin parah, kami minta pemkab dan pemprovsu untuk segera mengambil tindakan agar tidak ada korban yang terperosok lagi karena melintasi jembatan di Desa Paluh Merbau ini,“ pungkas pria yang mengaku bermarga Hasibuan yang kebetulan melintas di lokasi.
Amatan wartawan di lokasi jembatan, selain tidak ada plank proyek pembangunan jembatan / pembangunan jembatan pengganti, juga sejumlah warga yang melintas di jembatan terlihat merasa kesulitan karena adanya sejumlah kayu dari pohon kelapa yang diletakan di atas jembatan yang lama karena kondisi jembatan sudah banyak yang ambrok diduga akibat melintasnya excavator di atas jembatan tersebut.
Kades Tanjung Rejo, Selamet saat dikonfirmasi lewat WhatsApp, Rabu (2/3/2022) sore, mengaku bahwa Pembangunan jembatan itu menggunakan anggaran APBD Kabupaten Deli Serdang. “Saat ini Jembatan sementara sedang dibangun bang, insya Allah dalam waktu dekat udah selesai bisa dilalui,” imbuhnya.
Saat disinggung soal plang pengerjaan yang tidak ada di lokasi pembangunan jembatan, kades menjelaskan, bahwa sudah ada dan dianggarkan di APBD daerah. ”Plangnya ada bang, Anggaran APBD Kabupaten Deli Serdang,” ketiknya.
Namun sayang saat ditanya mengenai adanya excavator yang membawa batang pohon kelapa yang lalu lalang di lokasi jembatan yang lama untuk mengangkut kayu, Kades ini memilih bungkam dan tidak menjawab konfirmasi wartawan tersebut. (Leodepari)
Editor : Donni