PalembangSecond Headline

Pembagian Petak Menuai Polemik, Pedagang Pasar Induk Lapor ke Dewan

#Dari 160 Petak Jadi 200 Petak

Sumateranews.co.id, PALEMBANG – Pembagian petak Pasar Induk Jakabaring menuai berbagai polemik, baik dari kalangan pedagang maupun dari pengusaha.

Pasalnya dari 160 petak los pasar yang sudah  dibangun di blok D dan E, para pedagang kecewa dengan PT. Swarna Dwipa Selaras Adiguna dikarenakan pembagian lapak tersebut tidak sesuai kesepakatan.

para pedagang meminta kepada pihak pengelola agar perusahaan  memenuhi janji awalnya yang membangun 160 petak bukan 200 petak los pasar.

Hal tersebut seperti yang disampaikan oleh Sekretaris Repdem Sumsel Firli Darta pada rapat bersama di ruang Banmus DPRD Sumsel, Senin  (17/02/2020).

Menurutnya pedagang tetap pada komitmen
awal ingin dikembalikanya lapak yang berjumlah 160 petak  kepada pedagang dan mendorong Komisi II DPRD Sumsel untuk membentuk adanya Tim Investigasi dan Repdem Sumsel akan terus mengawal dan akan membantu mengumpulkan data data kepada Tim Investigasi yang akan dibentuk nantinya.

Sedangkan tuntutan para pedagang ini sebenarnya sederhana yaitu meminta kepada pengelola agar ada aturan yang jelas soal retribusi pasar, besaran iuran yang ada di pasar dan yang paling penting adalah tuntutan masalah lapak yang biaya administrasi nya sudah diberikan pedagang sebesar 10 juta rupiah per lapak  kepada pihak pengelola pasar.

Namun kenyataannya setelah lapak tersebut selesai dibangun dirubah oleh pihak pengelola pasar menjadi 200 lapak.Hal tersebut justru membuat pedagang menjadi kecewa dikarenakan pihak pengelola tidak komitmen dengan perjanjian awal.

Sementara itu Kepala Pasar Induk Jakabaring Abdul Kadir mengatakan bahwa rapat hari ini membuahkan kesimpulan yang bagus, dikarenakan demi untuk pedagang karena tujuan awal kami ingin mensejahterakan masyarakat dan Pedagang.

“Sebenarnya Pasar Induk Jakabaring ini sendiri sebenarnya tidak ada masalah saya sudah 16 tahun mengelola pasar ini, aman-aman saja kok, cuma akhir akhir ini ada gejolak dikarenakan adanya dualisme kepemimpinan yang ditunjuk dari pusat,”katanya.

Abdul Kadir menegaskan akan memberikan solusi terbaik bagi para pedagang yang ada di blok D dan E ini.

“Akan saya selesaikan sebagai kepala pasar dari awalnya sudah berkomitmen supaya permasalahan di pasar ini  dapat segera diatasi dengan selesai, aman dan terlaksana,” ujarnya.

Mengenai perihal 160 petak yang ada pensiun TNI ini menjelaskan akan membahas hal tersebut kepada direksi terlebih dahulu baru akan kita putuskan.

Dirinya mengatakan kepada para pedagang, tenang saja akan saya perjuangkan yang 160 lapak tersebut, sedangkan ketika ditanya mengenai perubahan petak menjadi 200 petak Abdul Kadir mengatakan sampai saat ini dirinya bukan tidak mengetahui melainkan hal tersebut merupakan kebijakan yang diambil oleh pengelola yang ada di jakarta.

Kuasa hukum PT. Swarna Dwipa Selaras Akhmad Do’ak mengatakan bahwa  kita mendorong agar segera dilakukan Rapat Umum pemegang saham (RUPS) secepatnya dikarenakan Dirutnya sedang sakit hari Rabu (19/02) lusa pak hasyim akan berangkat ke Jakarta untuk melaporkan agar segera dilakukan Rapat Umum pemegang saham. Jelasnya

Mengenai apa yang menjadi tuntutan para pedagang ini pengacara senior ini mengatakan bahwa apa yang menjadi tuntutan para pedagang ini  saya menilai sangat wajar dan kita berharap kepada para pedagang untuk bersabar menunggu Keputusan dari Direksi. Himbaunya

Kepala Biro Ekonomi Provinsi Sumsel Aprian Joni ketika diwawancarai usai rapat bersama mengatakan bahwa dirinya mengapresiasi dengan adanya usulan untuk membentuk tim investigasi dengan adanya hal tersebut sebenarnya sudah ditindaklanjuti dalam beberapa rapat terakhir dalam rangka optimalisasi asset pemerintah provinsi sumatera selatan.

Sedangkan untuk persoalan lapak yang dipermasalahkan Joni menyerahkan hal tersebut kepada manajemen perusahaan dalam hal ini Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan sudah menunjuk Komisaris utama yang akan menyelesaikan masalah tersebut. Tegasnya

Sedangkan untuk membentuk tim investigasi, pembuatan rencana kajian investasi setiap aset yang disertakan pemerintah provinsi kepada pihak pengelola joni menerangkan bahwa dari sisi Pemerintah harus membuat kajian rencana investasi tersebut untuk BUMD PT. Swarna Dwipa Selaras Adiguna dirinya menyarankan agar dibuat tim investigasi untuk dikaji secara komprehensif.

Ketua Komisi II DPRD Sumsel, Asgianto mengatakan, bahwa dari hasil rapat bersama tadi dari pihak Pemprov saya rekomendasikan untuk membentuk tim investigasi, untuk melihat keadaan real di lapangan, sambil menunggu kebijakan dari PT Swarna Dwipa Selaras Adiguna agar apa yang telah menjadi kesepakatan antara pedagang dan pengelola yakni lapak sebanyak 160 tadi dikembalikan semula.

Artinya kita tinggal menunggu kebijakan dari PT Swarna Dwipa Selaras Adiguna, sementara menunggu kita juga akan membentuk tim investigasi agar semuanya dapat berjalan,” kata Asgianto.

Asgianto menerangkan sehubungan dengan Direktur Utama PT. Swarna Dwipa Selaras Adiguna sedang sakit, jadi kita beri kesempatan kepada Direktur Pemasaran H. Hasyim untuk berangkat ke Jakarta pada hari Rabu ini menemui Pak Hartono selaku Dirut PT Swarna Dwipa Selaras Adiguna meminta kebijakan dari beliau mengenai persoalan lapak yang kosong ini agar segera dihuni oleh pedagang.

Sementara dari pihak Pemprov juga selaku pemegang saham di PT Swarna Dwipa Selaras Adiguna sambil menunggu RUPS pihak Pemprov silahkan membentuk tim investigasi untuk mengoptimalkan apa yang menjadi laporan laporan masyarakat terhadap kinerja PT. Swarna Dwipa Selaras Adiguna.

“Apabila ditemukan kejanggalan-kejanggalan yang tidak lazim, Pemprov Sumsel silahkan untuk melakukan penarikan penyertaan modal nya,”jelas Asgianto

Rapat ini sendiri dihadiri oleh Anggota Komisi II DPRD Sumsel, Ketua Komisi V DPRD Sumsel, Kepala Dinas Perindustrian, Kepala Dinas Perdagangan, Kepala Biro Ekonomi Provinsi Sumsel, Jajaran direksi PT. Swarna Dwipa Selaras Adiguna serta Perwakilan Pedagang Pasar Induk.

Laporan :  Ndre
Editor : Abiyasa

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button