Pemakai dan Pengedar Narkoba di Prabumulih Kian Memprihatinkan

Sumateranews.co.id, PRABUMULIH- Pemakai ataupun pengedar barang haram di Kota Nanas kian memprihatinkan. Apalagi hasil survei Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Prabumulih dan UI, pemakai ataupun pengedar barang haram tersebut telah meningkat drastis pada tahun 2017 dari tahun-tahun sebelumnya.
Kepala BNN Kota Prabumulih, Ibnu Mundzakir S Sos menuturkan, dari hasil survei yang dilakukan UI dan BNN di tahun 2017 kemarin dari total jumlah penduduknya sekitar 193.829 jiwa atau sekitar 1,97 persen yang berada di Prabumulih ini, diketahui jumlah penyalahguna narkoba saat ini sudah mencapai lebih kurang sebesar 3.819 orang.
Oleh sebab itu di tahun 2018 ini pihak BNN Kota Prabumulih akan fokus terutama kalangan pelajar. Terutama pada anak-anak usia remaja dengan melakukan monitoring di lapangan. Selain itu, pihaknya pun terus menggencarkan program Pencegahan, Penyalahgunaan, dan Pemberantasan Peredaraan Gelap Narkoba (P4GN).
‘’Dan bukan hanya pelajar saja tetapi juga dengan instansi-instansi, pemerintah, swasta dan masyarakat yang akan kita bina ataupun akan kami awasi,’’ ujar Ibnu, Senin (15/1).
“Kalau untuk target kita di tahun 2018 ini akan banyak fokus ke pelajar sekolah. Untuk mengantisipasi peredaran narkoba, kita juga akan turun ke lapangan serta tetap mewaspadainya. Karena, para sindikat sudah mulai mengincar anak-anak,” tambahnya.
Menurut Ibnu, para sindikat narkoba hingga saat ini diketahui pihak BNN telah melakukan berbagai upaya untuk merusak generasi penerus bangsa. Salah satunya kemungkinan bisa saja terjadi seperti mencampurkan narkoba dengan berbagai jenis makanan, sehingga mereka bisa merusak kesehatan serta mental anak bangsa. “Karena ini sudah menyangkut generasi penerus bangsa, maka wajib untuk diantisipasi pada wilayah kita,” tegasnya.
Lebih lanjut dikatakan dia, dengan melihat kondisi tersebut pihaknya itu terus berupaya untuk membongkar peredaran narkoba khususnya di wilayah Kota Prabumulih maupun sekitarnya. Selain pencegahan dini dengan memberikan sosialisasi kepada anak-anak tentang bahaya penyalahgunaan narkoba, juga terus berdiskusi bersama BNN Pusat.
“Sasaran kami memang seluruh elemen masyarakat, karena BNN Prabumulih tidak mungkin bekerja sendiri tanpa bantuan dari seluruh masyarakat yang konsen dengan bahaya narkoba di lingkungan. Sebab, dampak dari penyalahgunaan narkoba ini akan merugikan lingkungan sekitar,” jelasnya.
Ibnu menambahkan, dalam melakukan pencegahan penyalahgunaan narkoba ini secara maksimal, pihaknya meminta kepada pihak Dinas Pendidikan (Disdik) maupun instansi terkait untuk lebih proaktif mengawasi dan mencegah penyalahgunaan narkoba di kalangan pelajar dan juga akan mencanangkan serta meminta kepada dinas pendidikan untuk merekrut gugu-guru Bimbingan Konsling (BK) untuk diajarkan cara mencegah dan meminimalisir bentuk penyebaran narkoba di sekolah.
“Kita harap seluruh stakeholder dalam hal ini pihak-pihak terkait untuk mendukung pembentukan satgas antinarkoba bagi kalangan pelajar dan diminta dinas pendidikan untuk lebih proaktif. Terakhir, kita juga berharap ke depan dapat tercipta masyarakat yang dapat menjadi penggiat-penggiat antinarkoba di lingkungannya seperti para pecalang yang akan lebih banyak dikukuhkan menjadi penggiat antinarkoba,” pungkas Ibnu.
Laporan : Taufik Hidayat
Editor/Posting : Imam Ghazali