HeadlinePalembangParlemenSumsel

Pasca Dievaluasi Kemendagri, Anggota DPRD Sumsel Sosialisasikan Perda Penegakan Hukum Prokes

PALEMBANG – Tak lama lagi, Perda Tentang Peningkatan Disiplin dan Penegakan Hukum dalam Pencegahan dan Pengendalian Wabah Penyakit Menular akan diterbitkan. Penerbitan Raperda ini dilakukan setelah selesai dievaluasi oleh Kemendagri RI.

Hal itu diungkap oleh Anggota DPRD Provinsi Sumsel Daerah Pemilihan (Dapil) Palembang II, yang  dipimpin langsung H Budiarto Marsul, saat menggelar reses ke pasar Sekip Ujung, Palembang, beberapa hari lalu.

Menurut Budiarto Marsul dalam reses tersebut, pihaknya juga mensosialisasikan Perda Inisiatif DPRD Sumsel dengan menggelar rapat bersama pihak mitra eksekutif.

“Dalam beberapa hari kedepan Perda tersebut akan diterbitkan dan setelah terbit Anggota DPRD Sumsel akan melakukan sosialisasi kepada masyarakat secara massal dan massif,” sebut Budiarto, yang dalam kegiatan itu bersama Anggota DPRD Dapil Palembang II lainnya, di antaranya, Antoni Yuzar (PKB), M Yansuri (Golkar), Tamtama Tanjung (Demokrat), Zulkifli Kadir (PDIP), Nopianto (Nasdem) dan HM Anwar Al Syadat (PKS).

Perda ini menurutnya, bukan hanya untuk Covid-19 saja tetapi juga untuk penyakit menular lainnya. “Karena kedepan ini tidak tahu akan muncul penyakit apa lagi sehingga harus diantisipasi,” imbuhnya, ditemui usai reses ke Pasar Sekip Ujung, Palembang, pada Rabu (9/12/2020).

Dijelaskannya, bahwa Perda ini untuk memperkuat dalam menjaga kesehatan, bukan untuk mencari uang dari denda dan segala macam tetapi supaya menimbulkan efek jera bagi masyarakat, agar menggunakan protokol kesehatan.

Politisi Gerindra ini juga mengaku, bahwa pihaknya meninjau pasar di Kebun Semai dan pasar Sekip Ujung untuk melihat bagaimana penerapan protokol kesehatan tetap dilakukan di dua pasar tersebut dalam rangka untuk meningkatkan kembali perekonomian masyarakat.

Dikatakannya, kedua pasar tradisional itu luar biasa perputaran ekonominya karena kelas menengah kebawah.

“Nah ini tidak boleh berhenti tetapi kesehatan harus juga dijaga.

Alhamdulilah para pimpinan pasar, kepala pasar sudah melakukan kerja sama dengan BUMD, sehingga  ada bantuan-bantuan dari badan usaha milik daerah yang ada di Kota Palembang,” tandasnya.

Dikatakannya lagi, bahwa bantuan tersebut berupa tempat cuci tangan, tempat bilik-bilik pencucian dan bantuan masker.

“DPRD Sumsel bersama Dinas Kesehatan Provinsi Sumsel dan Dinas Kesehatan kota Palembang memberikan bantuan masker bagi para pedagang pasar di Kota Palembang,” tuturnya.

Sementara itu, Direktur Utama PD Pasar Palembang Jaya, Abdul Rizal ketika diwawancarai mengenai penerapan protokol kesehatan yang ada di beberapa pasar di Kota Palembang menyebutkan, bahwa prokes yang diterapkan di Kota Palembang sudah sesuai keputusan dari Wali kota Palembang dengan memperketat pengawasan serta gencar melakukan sosialisasi kepada para pengunjung pasar yang ada di Kota Palembang.

“Seperti misalnya 3 M, tetap menjadi program prioritas dengan melaksanakan penerapan tersebut dibeberapa pasar.

Yang pertama dengan, mencuci tangan, menggunakan masker, dan menjaga jarak.

3 M ini merupakan salah satu upaya kita untuk menekan penularan virus Covid-19 ini  di beberapa pasar di Kota Palembang.

Seperti kita ketahui bahwa pandemi Covid-19 ini belum juga usai,” paparnya.

Dia juga menyampaikan, pihaknya tidak menutup operasional beberapa pasar di Kota Palembang, hanya ada 2 pasar yang ditutup sementara guna mensterilkan pengunjung dan pedagang di lokasi tersebut.

“Saat ini ada beberapa pasar yang sudah kita lengkapi dengan termogan, tempat mencuci tangan, serta kita lakukan secara berkala penyemprotan disinfektan di beberapa pasar di Kota Palembang, yakni dengan melakukan penyemprotan disinfektan pada sore hari seminggu sekali,” jelasnya.

Diakui Abdul Rizal, wabah pandemi Covid-19 saat ini sangat berpengaruh pada pendapatan para pedagang terutama pedagang barang- barang  retail.

“Sedangkan untuk pedagang makanan pokok tidak terlalu berpengaruh karena pengunjung lebih membutuhkan makanan pokok untuk konsumsi sehari hari,” ungkapnya.

Abdul Rizal juga menjelaskan bahwa pasar Palembang Jaya saat ini mengelola sekitar 17 pasar di Kota Palembang.

Ketika disinggung mengenai retribusi pasar dia jelaskan, sangat berpengaruh pada pendapatan asli daerah apalagi sudah ada kebijakan dari Wali kota Palembang dengan menurunkan target PAD sebesar 30 persen.

Direktur Utama PD Pasar Palembang Jaya ini berharap kepada pengunjung pasar untuk menjaga dan menerapkan 3 M, karena hal tersebut merupakan hal yang paling utama untuk menjaga kesehatan.

“Hal yang paling berharga di dalam kehidupan kita kalau kita sehat semuanya akan berjalan seperti biasa kemudian saya juga berharap pandemi Covid-19 ini cepat selesai, serta perekonomian Indonesia akan cepat pulih kembali sehingga masyarakat bisa kembali berdagang dan konsumen dapat berbelanja kembali ke pasar, diharapkan daya beli masyarakat dapat meningkat seperti sediakala,” tukasnya.

Laporan : Are III Editor : Donni

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button