Kasus & PeristiwaMuara EnimSecond HeadlineSumsel

Olah Buah Semangka dan Pepaya, Desa Sukarami Sabet Juara Pertama Lomba Masak B2SA Kecamatan Sungai Rotan 

MUARA ENIM – Desa Sukarami, kecamatan Sungai Rotan akhirnya berhasil memenangkan Lomba Masak B2SA (Bergizi, Berimbang, Sehat, dan Aman) berbasis bahan lokal, yang diselenggarakan oleh Tim Penggerak PKK kecamatan Sungai Rotan, kabupaten Muara Enim, Rabu, 28 September 2022.

Para peserta dari ibu-ibu PKK desa Sukarami keluar sebagai Juara Pertama, setelah berhasil mengumpulkan poin nilai 1790. Kemudian disusul Juara Kedua (II) dari desa Sukajadi dengan nilai 1752.

“Sedangkan untuk Juara tiga dimenangkan oleh desa Sukamaju dengan nilai 1592,” ungkap Ketua TP PKK kecamatan Sungai Rotan, Ratni Haris didampingi Plt. Sekcam Sungai Rotan, Muhtarimin S.Pd M.Si, usai acara lomba, yang dipusatkan di Balai kecamatan Sungai Rotan.

Ratni Haris juga berharap, agar ibu ibu PKK terus menggali dan mengembangkan potensi beragam menu masakan terutama yang berbahan lokal yang ada di sekitar kecamatan Sungai Rotan.

Sebelumnya, Ratni juga menyayangkan kurangnya antusias dari peserta desa lain pada kegiatan tersebut. Dari 19 desa, yang ada di kecamatan Sungai Rotan hanya 14 desa yang mengirim peserta untuk mengikuti lomba.

“Jadi ada lima desa yang tidak ikut, sungguh kami sangat menyayangkan, karena ajang ini hanya satu kali setahun, entah apa alasan mereka hingga tidak ikut lomba memasak pada hari ini,” sesal Ratni, seraya menambahkan, akan mengembalikan nota belanja para peserta tapi tidak sepenuhnya.

Dikatakan Ratni sebelumnya, bahwa penilaian dari masakan yang disajikan para peserta lomba memasak, dinilai dari beberapa kategori yang dilakukan oleh para juri lomba, di antaranya sebagai berikut :

1 Garnis bunga harus dari buah buahan atau sayuran.

2. Tidak memakai virenza.

3. Buah buahan harus dari buah lokal.

4, Harus ada Resep.

5. Harus ada nama tentang makanan yang disajikan, Terkreasi, Inovasi, serta memiliki Cita dan rasa.

7. Kebersihan, serta nama makanannya. Kemudian makanan tersebut terbuat dari apa dan bagaimana cara membuatnya, yang kesemuanya ini akan ada penilaianya.

“Terlihat antusias ibu ibu PKK dalam mempersembahkan masakannya sesuai dengan judul lomba hari ini, bahwa masakan tersebut harus non beras non terigu, dan dari sekian banyak masakan ibu ibu PKK ini tidak ada menggunakan beras dan terigu, dan sebagian besar terbuat dari ubi kayu, Jagung dan juga buah buahan lokal dan tidak diperbolehkan menggunakan buah impor,” tutup Ketua TP PKK kecamatan Sungai Rotan ini.

Sementara itu, masih di tempat yang sama, Lilik Hidayanti S.Ag, selaku pelopor pemuda pemudi yang menwakili provinsi Sumsel berasal dari desa Sukajadi kecamatan Sungai Rotan kabupaten Muara Enim di tingkat Nasional. Pada kesempatan itu menyampaikan, akan membawa nama baik pemuda pemudi provinsi Sumsel hingga ke tingkat nasional di bidang pangan.

Sebelumnya, Acara Lomba Masak B2SA dengan menu non beras, non terigu, dsn berbasis sumber daya lokal ini dibuka langsung oleh Camat Sungai Rotan, Abdul Haris S.IP M.Si.

Dalam paparanya, Abdul Haris menyampaikan ucapan terimakasih kepada ibu ibu PKK yang sudah mengikuti lomba masak B2SA (Bergizi, Berimbang, Sehat, dan Aman).

“Harapan kami kepada ibu ibu agar terus berinovasi di dalam mengelola menu masakan, terutama bisa berinovasi terhadap bahan olahan seperti tikar bengkuang dibuat miniaturnya atau dengan kata lain membuat tikar ukuran kecil, dan tikar tersebut akan kami bawa ke TMII dan juga ke kabupaten dan provinsi, karena ini adalah merupakan kreativitas ibu ibu yang perlu kita lestarikan secara terus menerus,” ucapnya, dalam sambutannya.

Sementara berdasarkan hasil penilaian yang dilakukan para juri melalui rapat tertutup disebut keluar sebagai Juara Pertama dalam lomba tersebut, yakni desa Sukarami.

Selain menampilkan cita rasa yang berbeda dan lezat, juga hasil kreasi dari peserta desa ini sangat unik, di mana hasil olahan buah semangka terdapat ukiran seperti kembang dan di permukaan buah juga terdapat tulisan nama desa Sukarami.

Hasil kreasi yang sama juga terdapat pada  buah pepaya yang diukir seperti ikan, dan dipadu dengan kembang dari sayur mayur sehingga menampilkan keunikan dan keindahan tersendiri.

Saat diwawancarai media ini, para peserta, yang diwakili oleh ibu Kepala desa Sukarami, Anisa Balqis SH menjelaskan, bahwa semua olahan yang di pajang dengan beragam bentuk itu, bisa dimakan.

“Karena semuanya terbuat dari bahan buah buahan dan sayur mayur,” imbuhnya. (Umar Dani)

Editor: Donni

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button