Musibah Robohnya Gilder LRT, Waskita Tanggung Kerugian

Sumateranews.co.id, PALEMBANG – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Selatan (Sumsel) menyampaikan permohonan maafnya kepada korban robohnya girder pembangunan Light Rail Transit (LRT) Kota Palembang yang menyebabkan satu rumah, satu ruko rusak dan 3 korban luka.
Kejadian bermula saat pelaksanaan lifting girder di area P.672 dan P.674 di lokasi kejadian. Ketika pengangkatan steel girder tahap kedua (sambungan) untuk menyambungkan, dimana setengah bagian lagi sudah posisi diatas temporary support dan P.674.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Sumatera Selatan Nasrun Umar mengatakan, pihaknya sudah berusaha bekerja dengan sebaik mungkin. Tapi, musibah yang terjadi di luar kuasa pihaknya.
“Kami sudah bekerja sebaik mungkin. Namun, musibah ini bukan keinginan kami. Kami meminta maaf atas musibah yang terjadi,” tegasnya, Selasa (1/8).
Nasrun menambahkan, salah satu crane mengalami ambles tanah. Saat lifting steel box diturunkan menggunakan dua crane, yang akan diletakan antara temporary support dan P.672 pada saat posisi kurang dari 30 cm.
Sehingga, posisi crane menjadi tidak seimbang. Akibatnya, boom (belalai) salah satu crane patah dan membuat crane lainnya tergolong. Berujung dengan jatuhnya steel box girder mengenai rumah warga dan mengakibatkan beberapa orang Iuka ringan.
“Untuk korban dan kerusakan bangunan akan ditanggung penuh oleh Waskita. Untuk tindak lanjut kedepan yang akan dilakukan, Insya Allah hal seperti ini tak akan terjadi kembali,” tegasnya.
“Pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan kasus ini, dan lokasi kejadian telah dilakukan evaluasi,” imbuhnya.
Sementara itu atas musibah tersebut, Gubernur Sumatera Selatan H alex Noerdin secara langsung meninjau lokasi robohnya dua crane proyek pembangunan LRT yang hendak mengangkat girder box di samping Jembatan Fly Over yang terjadi sekitar pukul 15.00 WIB, hingga mengakibatkan dua rumah rusak parah serta delapan warga luka ringan.
Sumber : RMOL
Editor : Syarif