Menteri Luar Negeri dan SEAFDEC Pilih Sumsel

Sumateranews.co.id, PALEMBANG-          Memasuki era persaingan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), Kementerian Luar Negeri Melalui Direktorat Jendral Kerjasama Ekonomi Asean bersama SEAFDEC memilih Sumatera Selatan untuk membangun akses pasar perikanan ke Asia Tenggara. Kabar baik ini merupakan angin segar untuk meningkatkan ekonomi masyarakat di Sumatera Selatan.

Dipilihnya Sumatera Selatan sebagai akses pasar perikanan ini bukan tanpa alasan, melalui beberapa tahapan dan kajian dari dua lembaga yang berkredibitas tinggi yakni Kementerian Luar Negeri dalam hal ini Dirjen Kerjasama Asean dan  SEAFDEC (The Southeast Asian Fisheries Development Center). Letak geografis dan potensi yang berlimpah  menjadi pertimbangan utama oleh kedua lembaga ini.

Nasrun Umar selaku Sekda Provinsi Sumatera Selatan menyambut baik hal ini. Dikatakan Nasrun bahwa tidak semua provinsi punya kekayaan alam hayati seperti ini. ‘’Dan ini kita miliki dan kita manfaatkan sebesar-besarnya. Ini terbukti, SEAFDEC dan Dirjen Kerjasama Ekonomi Asean  meyakinkan dirinya untuk berkonsentrasi di sini. Bahkan melakukan penelitian di sini karena mereka melihatnya potensi itu ada di kita. Hari ini, dalam rangka sosialisasi pemanfaatan bagaimana caranya agar pasar Asean bisa kita rebut,” cetus Nasrun.

Dijelaskannya juga bahwa melalui sektor perdagangan ikan, potensi Sumatera Selatan sangat besar, sektor perikanan kelautan merupakan unggulan, menekan inflasi, menaikkan pertumbuhan ekonomi. ‘’Coba bayangkan ketika ikan itu bagus, contohnya kuliner kita pempek. Semuanya dari sana, semuanya bergerak mulai terbantu. Tenaga kerja yg bikin pempek naik, yang jual pempek naik, seluruh nya..! artinya sektor ini harus menjadi perhatian khusus,” tegas Nasrun ketika diwawancarai di Hotel Arya Duta Palembang, Selasa (07/11/2017).

Sedangkan Plt Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Sumatera Selatan, Widada Sukrisna mengatakan bahwa  ada 3 faktor keunggulan Sumsel. ‘’Yang pertama jenis spesies ikan yang lebih banyak dari wilayah lain, yakni 233 jenis spesies ikan. Faktor yang kedua wilayah Sumatera Selatan dilalui sembilan sungai besar yang biasa kita sebut Batanghari Sembilan sedangkan wilayah lain tidak sebanyak itu, kemudian yang ketiga kita sudah berdiri kantor SEAFDEC dan di sini ada pusat balai riset untuk wilayah Sumatera Selatan,” tandasnya.

Laporan            : Iwan

Editor/Posting  : Imam Ghazali

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *