Komisi IV DPRD Kampar Monitoring Pemugaran Candi Muara Takus
Sumateranews.co.id, RIAU – Meski masih menuai pro dan kontra pemugaran Candi Muara Takus karena dikhawatirkan merusak cagar budaya, namun Pemerintah Kabupaten Kampar terus mengebut pengerjaan pemugaran bangunan candi yang berlokasi di Desa Muara Takus Kecamatan XIII Koto Kampar, Riau.
Bahkan, supaya tak menimbulkan polemik di kemudian hari, Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kampar melakukan monitoring ke lokasi pemugaran Candi Muara Takus, Jumat, (26/10).
Ketua Komisi VI DPRD Kampar Agus Chandra bersama anggota Haswinda,S.Ag dan Anasril, saat melakukan monitoring mengatakan kegiatan dilakukan menyusul adanya informasi yang diterima pihaknya dari salah seorang pengelola Candi.
Dalam kunjungannya itu, Agus berharap pengerjaannya didukung semua pihak. Sebab rencana pemugaran salah satu bangunan candi tertua di Indonesia ini telah melalui penelitian pihak Balai Pemugaran Cagar Budaya (BPCB).
“Candi Muara Takus kebangaan Kampar ini akan terus kita kembangkan agar menjadi icon pariwisata kampar. Candi tertua ini sama, juga perlu pemugaran seperti Candi Borobudur dan Prambanan yang ada di Jogjakarta,” sebut politisi partai Golkar ini.
“Saat ini Candi ini dalam tahap pemugaran, maka kita harus mendukung dan menjaga kebersihan lingkungan Candi. Karena objek wisata ini jelas tujuan utama adalah untuk meningkatkan ekonomi masyarakat setempat,” ujar Agus.
Sementara itu Haswinda menyampaikan bahwa keberadaan Candi Muara Takus harus menjadikan Desa Muara Takus menjadi Desa Wisata. Untuk itu masyarakat harus mau bekerjasama dengan BPCB dan Pemerintah.
“Selain itu, juga perlu kerjasama dengan pihak PLN sendiri, sebab pengembangan Candi ini diperkirakan dari 17 hektar bahkan sampai 100 hektar nantinya. Konon wilayah disekitar Candi juga telah diganti rugi oleh pihak PLN dalam Pengembangan waduk PLTA,” jelas kader Demokrat ini.
Laporan : Arifin
Editor. : Donni