HeadlineNusantaraOKISumsel

Aneh Ketersediaan Pangan OKI Cukup, Dinsos OKI Malah Diduga Ngutang ke Pedagang Lain untuk Bansos

Sumateranews co.id, KAYUAGUNG Ketersediaan pangan di Ogan Komering Ilir (OKI) berupa beras di Gudang Bulog Kayuagung masih cukup. Namun, ironisnya Bantuan sosial (Bansos) untuk Kepala Keluarga Miskin Baru (KK Misbar) di OKI beberapa waktu lalu, masih ngutang atau bon ke pedagang lain.

Staf Gudang Bulog Kayuagung, Hamdan saat dikonfirmasi awak media ini mengatakan, ketersediaan stok beras dan pangan masyarakat OKI di Gudang Bulog Kayuagung saat ini cukup. Bahkan untuk ketersediaan stok beras nasional dan beras di Gudang Bulog Kayuagung ini adalah jenis beras medium dan juga beras premium.

“Stok Bulog kita pakai untuk menjaga harga bahan pokok terutama beras agar tetap stabil dan ketersediaan bahan pangan OKI cukup begitu juga ketersediaan pangan nasional,” terang Hamdan.

Lanjutnya, stok beras di gudang bulog Kayuagung ini juga dipersiapkan untuk menanggulangi bencana termasuk bencana Covid-19. Sejak diberlakukannya wilayah OKI sebagai tanggap darurat Covid-19, pihaknya (Bulog Kayuagung) belum pernah dilibatkan dan menerima koordinasi dari pihak Pemda OKI.

“Kalau memang pihak Pemda OKI mau melibatkan Bulog Kayuagung, kita siap. Karena, stok beras di Gudang Bulog Kayuagung ini mencukupi, bahkan bisa menampung 3500 ton beras, kalaupun masih kurang stoknya kita bisa langsung kontak atau beritahu pimpinan wilayah bulog Palembang pak Aan,” ungkap Hamdan.

Sementara itu, terkait terhentinya pendistribusian bantuan sosial untuk keluarga Misbar di OKI, diduga dikarenakan pihak ketiga yang ditunjuk oleh Dinas Sosial tidak profesional atau tidak bertanggung jawab.

Sebelumnya, Kepala Dinas Sosial OKI, H Reswandi SP MM saat dikonfirmasi di Kantor Dinas Sosial OKI, pada Rabu (29/04/2020) lalu mengatakan, dari sebanyak 60.000 paket sembako yang akan didistribusikan kepada KK Misbar di wilayah OKI, dari hari Senin s/d Selasa kemarin, baru sebanyak 495 paket sembako yang sudah didistribusikan ke Desa Kayu Labu Kecamatan Petir. Itupun untuk mencukupinya sesuai data penerima Bansos KK Misbar, pihaknya harus berhutang sembako ke pedagang lain dulu.

“Untung mereka percaya sama kita,” ucapnya.

“Anggaran 60 ribu paket Bansos untuk 60 ribu KK Misbar ini, kita usulkan atau anggarkan sebesar Rp12 miliar. Namun, bila ada penambahan jumlah KK Misbar mungkin penambahannya tergantung kebijakan Bupati OKI yang juga selaku Ketua gugus Covid-19 OKI,” kata Reswandi.

Lebih lanjut Reswandi menjelaskan, pihaknya sudah menunjuk pihak ketiga untuk menyediakan barang berupa paket sembako untuk KK Misbar yang terdampak Covid-19 ini. Adapun pihak ketiga yang ditunjuk yaitu, CV “HJ” dan Usaha Dagang “Ib” yang merupakan gabungan usaha dagang di Lempuing Jaya dan Belitang.

“CV HJ, bukan punya kita melainkan punya RK dan rekanannya Usaha Dagang “Ib” gabungan Usaha Dagang dari Lempuing Jaya dengan Belitang, ditunjuk langsung sebagai penyedia barang, karena mereka sanggup menyediakan beras dengan jumlah banyak,” jelas Reswandi.

Menanggapi hal tersebut, A Kadir salah satu tokoh masyarakat di Kayuagung mengatakan, sangat menyayangkan bila Bansos bagi warga Misbar ini belum didistribusikan kepada masyarakat Misbar yang sudah terdata. Sementara berita Bupati OKI menyebarkan 60 ribu paket sembako bagi KRTS di OKI sudah menyebar kemana-mana.

“Namun, kenyataannya berbanding terbalik, apalagi sembako yang akan dibagikan kepada keluarga Misbar yang hanya 495 orang saja, Kepala Dinasnya harus “Ngutang” dengan pedagang lain. padahal, sudah ditunjuk pihak ketiganya CV HJ dan Usaha Dagang dari gabungan usaha antara Lempuing Jaya dengan Belitang,” tandas Kadir.

Kemudian, bukan itu saja, mengenai Penunjukkan Langsung (PL) kepada CV HJ dan rekanan lainnya dengan besaran dana untuk 60 ribu paket sembako untuk 60 ribu KK Misbar yang terdampak Covid-19 sebesar Rp12 miliar itu, bukan dana yang sedikit. Jangan dengan berdalih karena bencana sehingga Pepres No. 16 tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/jasa pemerintah seperti diabaikan atau malah dikangkangi.

“Kita menduga, sepertinya PL terhadap rekanan (pihak ketiga) yang dimaksud, sepertinya ada permainan alias pasang dalam. Kalau tidak, mengapa harus Kepala Dinasnya yang begitu repot ngutang sembako untuk memenuhi stok bantuan ke Desa Kayu Labu Kecamatan Pedamaran Timur, sementara pihak ketiganya entah dimana dan kita akan terus pantau ini, begitu juga perkembangannya serta penyaluran bansos untuk 60.000 paket sembako ini,” tegas Kadir.

Dari hasil pantauan awak media ini, pendistribusian Bansos paket sembako untuk keluarga Misbar di OKI saat ini terhenti. Sementara itu, RK maupun Usaha Dagang “Ib” hingga saat ini belum dapat dikonfirmasi karena kontak person maupun alamatnya belum jelas.

Laporan : Aliaman III Editor : Herry Eddy

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button