HeadlineKasus & PeristiwaLahatSumsel

Siswi 14 Tahun Ditemukan Sang Ibu, Tewas Gantung Diri  

LAHAT − Seorang ibu rumah tangga di Kecamatan Kikim Tengah, Kabupaten Lahat, Sumsel hanya bisa menangis setelah menemukan anak gadisnya yang masih berusia 14 tahun dan berstatus siswi, tergantung dengan leher terikat seutas kain di pintu kamar rumahnya.

Peristiwa bunuh diri ini diduga akibat tekanan dalam belajar, dan sempat membuat geger warga Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan, pada Senin (16/11/2020) pagi, sekitar pukul 10.00 WIB.

Menurut informasi dihimpun, kejadian itu pertama kali diketahui oleh ibu kandung korban, yang merupakan seorang guru honorer, baru pulang bekerja. Ia tersentak melihat korban telah tergantung dengan menggunakan kain warna orange corak sepanjang kurang lebih 1,5 meter, yang terikat di ventilasi pintu kamar korban.

Kemudian ibu korban langsung menyelamatkannya dengan cara memotong kain yang melilit leher korban, lalu meminta pertolongan dengan warga di sekitar untuk membawa korban ke Puskesmas Desa Tanjung Aur, agar mendapatkan pertolongan. Namun nyawa korban tidak dapat diselamatkan dan meninggal dunia.

Berdasarkan keterangan Yu (inisial),  terakhir ia bertemu dengan korban ketika ia hendak berangkat kerja pada pagi harinya sekira jam 08.00 WIB.

“Anak kami ini memiliki sifat yang pendiam, dan semasa hidupnya tidak pernah berselisih dengan keluarga, tetangga maupun rekannya sesama pelajar,” ratap ibu korban.

Kapolres Lahat, AKBP. Achmad Gusti Hartono SIK didampingi Kapolsek Kikim Tengah melalui Kasubbag Humas, Iptu. Hidayat yang disampaikan Paurnya, Aiptu. Lispono membenarkan adanya peristiwa tersebut.

“Berdasarkan hasil visum dari Tim Medis, Puskesmas Tanjung Aur menyatakan bahwa pada tubuh korban terdapat luka memar di bagian leher yang diduga akibat jeratan tali dan tidak ditemukan luka lainnya akibat tindak kekerasan,” kata Lispono.

Untuk Barang Bukti (BB), sambung dia, berupa kain corak orange, kain hordeng warna biru dan jilbab warna unggu corak telah diamankan.

Pihaknya menganalisa, motif sementara kejadian tersebut diduga akibat tekanan dari orang tua dalam bidang pendidikan, dan mengingat sifat korban yang pendiam sehingga membuat korban diduga frutasi dan nekat mengakhiri hidupnya dengan jalan gantung diri.

“Tidak menutup kemungkinan kejadian serupa dapat terjadi lagi dengan motif yang sama. Apabila kurangnya komunikasi antara anak dengan orang tua dalam kehidupan berkeluarga. Untuk itu, diimbau agar dalam keluarga, harus ada saling keterbukaan supaya tidak menimbulkan permasalahan,” pintanya.

Sumber : Siberindo III Editor : Syarif

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button