HeadlineOKI

Keluarga Pasien Jamsoskes Keluhkan Layanan Obat di Apotek RSUD Kayuagung

Sumateranews.co.id, KAYUAGUNG- Pasien Peserta Program Jamsoskes mengeluhkan prosedur pemberian obat oleh RSUD Kayuagung. Pasalnya, pemberian kebutuhan obat oleh Apotek Ibnu Sina RSUD Kayuagung tidak sesuai dengan resep dokter.

“Kita berobat ke rumah sakit dan memperoleh resep obat dari dokter untuk kebutuhan 30 hari ke depan, akan tetapi di apotek diberikan hanya untuk 1 minggu inikan aneh,” ujar Indri Yurita, ibu dari Abidzar Ghifari yang menderita penyakit TB Paru, .

Warga Serdang Menang kecamatan Sirah Pulau Padang ini mengatakan, kalu dirinya sempat ribut dengan petugas apotik terkait permasalahan ini. “Saya bingung selama ini obat untuk anak saya selalu untuk 30 hari tapi saya tidak mengerti kenapa hanya dikasih 1 minggu jangan-ada permainan dari pihak RSUD,”ujarnya.

Indri sempat ingin memotret resep dari dokter tersebut akan tetapi belum sempat mengambil photo resep dokter langsung ditarik oleh pegawai apotik. “Kalau memang regulasinya harus seperti kenapa mereka harus takut, terus kenapa dokternya tidak tahu kalau sistem obat tersebut hanya untuk 1 minggu kan aneh,” ujarnya.

Indri mengungkapkan, pengobatan penyakit yang diderita anaknya tersebut menggunakan Jamsoskes. “Saya tidak masalah kalau memang aturan main pemberian obatnya seperti itu, asal jelas jangan sampai pihak RSUD mengambil keuntungan dari obat tersebut,” cetusnya, Selasa (11/9).

Welly Tegalega SH, salah satu pemuda pemantau pembangunan OKI menduga, ada permainan dalam sistem pemberian obat di RSUD Kayuagung. “Kita berharap pihak RSUD Kayuagung terbuka terkait permasalahan ini kalau memang ada regulasi terkait pemberian obat harus dijelaskan kepada pasien,” terangnya.

Lebih lanjut Welly mengatakan, dengan adanya keluhan dari pasien ini ada indikasi permainan yang dilakukan pihak RSUD Kayuagung. “Bisa jadi obat pasien berdasarkan resep dokter untuk 30 hari sementara hanya diberikan untuk 7 hari sisa obatnya kemana. Jangan-jangan mereka klaim untuk obat tersebut tetap 30 hari jadi ini harus ditindak lanjuti,” duga Welly.

Sedangkan Direktur RSUD Kayuagung dr Fikram, ketika dikonfirmasi wartawan, mengaku belum mengetahui kejadian itu. ‘’Kalau memang ada seperti itu, bisa jadi karena stok obat di apotek tinggal sedikit. Sebab, kita kan butuh beli obat. Sedangkan dari BPJS atau Jamsoskes kan belum ada pembayaran. Jadi, bisa jadi karena stok obatnya lagi kosong atau tinggal sedikit,” aku Fikram.

 

Laporan          : Aliaman
Editor/Posting : Imam Ghazali

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button