Sumateranews.co.id, INDRALAYA – Kebakaran lahan kembali terjadi di Kabupaten Ogan Ilir (OI). Kali ini, api kembali menghanguskan kurang lebih 4 hektar lahan gambut yang ada di Desa Arisan Jaya dan Ulak Petangisan, Kecamatan Pemulutan Barat, Kabupaten Ogan Ilir (OI), Kamis (24/8/2017) pukul 14.00 WIB.
Hingga saat ini, belum diketahui pasti penyebab lahan tersebut kembali terbakar.
Menurut Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) OI, Ahmad Syakroni, api ditimbulkan dari sisa kebakaran lahan yang terjadi pada Rabu (23/8/2017) kemarin.
“Api ditimbulkan dari sisa lahan yang terbakar pada Rabu kemarin karena kobaran api dihembus angin, ditambah dengan terik panas matahari. Sehingga, kebakaran lahan pun kembali terjadi hari ini,” cetus Syakroni.
Dilanjutkannya, beruntung lahan yang terbakar tidak menjalar ke lokasi yang ada di sekitarnya, terutama pemukiman penduduk karena satgas penanggulangan karhutla terdiri dari unsur BPBD, Manggala Agni, TNI, dan Polri serta masyarakat sigap memadamkan api baik melalui jalur darat maupun jalur udara.
“Petugas sempat mengalami kesulitan melakukan pemadaman melalui jalur darat. Barulah beberapa saat kemudian, sebuah helikopter BNPB mengudara untuk melakukan upaya water bombing,” ujar Syakroni.
Sementara untuk jumlah titik api, kata Syakroni, telah tetkoneksi dengan satelit pemantau baik dari NASA dan LAPAN, sehingga mempermudah pihaknya dalam melakukan langkah penanggulangan apabila terjadi kebakaran lahan.
“Sehingga bila tidak bisa dilakukan pemadaman api melalui jalur darat. Kita langsung memberitahu pihak BPBD Sumsel untuk segera mengirim helikopter untuk water bombing,” jelasnya.
Sementara menurut warga setempat, hampir setiap tahun di Desa Arisan Jaya yang sebagian besar didominasi rawa gambut seluas ratusan hektar, memang kerapkali terbakar.
“Sejak tahun 2013 sampai sekarang, di desa kami selalu terjadi kebakaran lahan. Puncak terjadinya kebarakan lahan tepatnya saat memasuki musim kemarau antara Juli hingga Oktober,” kata Hafis, warga Desa Arisan Jaya yang juga ikut memadamkan api.
Saat disinggung mengenai kepemilikan lahan yang kerapkali terbakar tersebut, Hafis mengaku tidak mengetahui pemilik lahan tersebut.
“Saya tidak tahu itu lahan punya siapa. Ada yang bilang lahan itu milik orang Palembang, tapi orangnya jarang datang ke sini,” tandasnya.
Laporan : H. Sanditya Lubis
Editor : Imam Ghazali
Posting : Andre