Jaga Infrastruktur Jalan, Wako Prabu Dukung Pengalihan Truk Batubara
Sumateranews.co.id, PRABUMULIH – Banyaknya ruas jalan yang rusak akibat tidak mampu menahan beban berat dari truk logistik bertonase berat, menjadi pekerjaan rumah tersendiri bagi pemimpin Kota Prabumulih ke depan.
Namun, terakhir muncul wacana dari Menteri Perhubungan (Menhub) tentang pengalihan angkutan logistik termasuk batubara ke moda kereta api, usai meninjau double track (trek ganda) rel kereta di Prabumulih dan Baturaja. Hal tersebut direspon positif oleh Penjabat Wali Kota (Wako) Prabumulih, Richard Cahyadi.
“Itu (rencana pengalihan) akan sangat positif dampaknya terhadap Kota Prabumulih. Pertama, infrastruktur (jalan) yang ada akan terjaga. Kedua, kemungkinan besar angka kecelakaan di jalan raya akan sangat berkurang,” ungkapnya di halaman Akademi Kebidanan (Akbid) Rangga Husada, Selasa (24/4).
Bukan hanya respon positif, Richard juga berharap jika wacana tersebut segera direalisasikan, jika memang sudah memenuhi segala persyaratan. “Itu saya sangat mendukung. Kalau perlu dipercepat,” ujarnya.
Namun, untuk angkutan penumpang, Richard menganggap pengalihan tersebut masih memiliki dampak plus minus. “Untuk transportasi publik, rencana itu memiliki sisi plus dan minus. Kalau itu terjadi, mungkin percepatan atau hubungan masyarakat ke kota akan lebih cepat,” jelasnya.
Sementara lanjut Richard, untuk sisi minusnya, mungkin akan banyak masyarakat Prabumulih yang memiliki jasa travel antarkota yang tidak terakomodir.
Seperti diwartakan sebelumnya, pemerintah pusat melalui Menhub, Budi Karya Sumadi mewacanakan rencana mengalihkan lalu lintas logistik termasuk batubara, dari jalur darat ke moda transportasi kereta api.
Menurut Budi, dengan meningkatkan produktivitas dan konektivitas kereta api maka akan berdampak pada efektivitas lalu lintas suplai batubara ke berbagai daerah. Banyaknya ruas jalan yang rusak akibat beban yang tidak sesuai dengan kemampuan ruas jalan termasuk jalan lingkar Prabumulih, Pemerintah akan memaksimalkan moda transportasi kereta api.
Laporan : Irfan
Editor/Posting : Imam Ghazali