google.com, pub-3527052666261378, DIRECT, f08c47fec0942fa0
OKI

Jadi Kepsek, Siap Hadapi Resiko

Sumateranews.co.id, KAYUAGUNG-Polemik mengenai gaji tenaga honorer maupun tenaga guru non PNS dan pegawai lainnya di SMKN/SMAN di wilayah Kab.OKI hingga saat ini belum teratasi. Sebagaimana diberitakan sebelumnya  dengan judul  “Ironis, Tujuh Bulan, Tenaga Honor dan Guru Non PNS di OKI Belum Terima Gaji“. Dimana para tenaga honorer maupun tenaga guru Non PNS lainnya di Kab. OKI mengharapkan gaji mereka yang terhitung sejak Bulan April- Oktober 2017 dapat segera dicairkan.

Hingga kini masalah tersebut masih menjadi polemic dan tanda tanya.

Berdasarkan informasi tersebut, wartawan media ini mendatangi  SMAN yang dimaksud guna mencari kebenarannya. Setelah mendatangi SMAN yang dimaksud dan bertemu langsung dengan kepala SMAN 3 Unggulan Kayuagung, Drs. Sugiyono MM, saat dikonfirmasi  ia mengatakan, apa yang dikonfirmasikan  memang benar. Meskipun sebenarnya SMAN 3 Unggulan Kayuagung ini juga tidak terlepas dari kendala, terutama kendala mengenai pembayaran gaji tenaga honor, pegawai sekolah (TU, Satpam, dan tenaga kebersihan).

Lanjutnya, dengan kondisi ini, selaku kepala sekolah dia harus siap dan bisa untuk mencarikan solusi terbaik agar sistem pembelajaran di sekolah tetap jalan dan para siswa tetap dapat menerima mata pelajaran sesuai dengan kurikulumnya.

Dikatakannya, jumlah siswa /siswi di SMAN 3 Unggulan Kayuagung ini sebanyak 541 orang dengan tenaga pendidik (guru) PNS sebanyak 29 orang guru dan 11 guru merupakan guru honorer. Untuk pegawai di bagian tata usaha (TU) sebanyak 17 orang, Satpam (security) 6 orang, dan 3 orang sebagai tenaga kebersihan di area sekolah.

‘’Untuk dana yang dikelola oleh sekolah ini ada dana BOS dan PSG (Pendidikan Sekolah Gratis). Mengenai gaji untuk tenaga honorer kita gaji melalui dana PSG sedangkan untuk menggaji  pegawai di luar honor, seperti satpam dan tenaga  kebersihan kita ambil dari dana BOS. Memang kalau dalam juknis BOS tidak ada item peruntukan dana BOS yang dibayarkan untuk menggaji tenaga honor, akan  tetapi di dalam menggunakan dana BOS harus ada sinkronisasi dan desiminasi penggunaan dana BOS tersebut. Nah, didalam item BOS tersebut ada item “Pembayaran Jasa”. Yang dimaksud pembayaran jasa di sini bukan hanya jasa untuk pembayaran rekening listrik, Koran, dan lainnya. Tenaga Satpam (security), tenaga kebersihan (tukang sapu) itu juga termasuk jasa. Untuk itu kita siasati agar situasi kondusif kita gunakan dana BOS untuk hal tersebut,’’ tuturnya.

Dikatakannya, untuk  gaji tenaga honorer, tetap dikeluarkan melalui dana PSG dimana untuk triwulan pertama (Januari-Maret 2017) hingga triwulan kedua (April-Juni 2017) itu sudah cair dan untuk gaji tenaga honor teah kita bayarkan semua. Sedangkan untuk menggaji tenaga honor di triwulan ketiga ini kita tetap berusaha agar situasi kondusif, tenaga honor tetap mendapat gaji, meskipun informasi yang kita terima  untuk gaji tenaga honor yang menghonor di SMAN/SMKN untuk triwulan 3 dan 4 itu tidak dibayar.

Meski demikian, selaku Kepala Sekolah harus tetap bertanggung jawab dengan para tenaga honor maupun pegawai yang telah lama bekerja di SMAN 3 Unggulan Kayuagung ini. ‘’Ya, kita usahakan  kasbon atau meminjam dana lain agar gaji tenaga honor tetap digaji. Itu hak mereka, jadi harus dikeluarkan haknya. Kasihan, sebab yang menghonor di sekolah selain gaji honornya dibawah UMR juga kasihan yang honor kebanyakan sudah berkeluarga. Ya itulah resiko menjadi kepala sekolah. Kalau memang sekolah tidak mampu untuk menggaji tenaga honor ataupun pegawai ya kita kembalikan ke asalnya. Kita juga telah mengembalikan sebanyak 13 jasa masak dapur, tidak ada yang rebut. Yang jelas menjadi kepala sekolah itu memang harus bisa mengambil kebijakan. Selaku kepala sekolah kita harus siap, apapun resikonya, kuncinya bagaimana kita menyikapinya,” tegasnya.

Mengenai kondisi ini, selaku kepala sekolah berharap kiranya orang tua/wali siswa melalui komite sekolah dapat memaklumi kondisi dan situasi. ‘’Sebab keberhasilan sekolah dalam mendidik siswa/i bukan saja tugas para tenaga pendidik di sekolah namun juga partisipasi dan sumbangsih dari orangtua/wali siswa maupun masyarakat lainnya,” tandasnya.

Laporan           : Aliaman

Editor/Posting  : Imam Ghazali

 

google.com, pub-3527052666261378, DIRECT, f08c47fec0942fa0

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button