Heboh Isu Perubahan Fluktuatif Harga Minyak Dunia, Ini Penjelasan Humas Pertamina Wilayah Sumbagsel

MUARA ENIM – Belum lama masyarakat dikejutkan dengan kebijakan pemerintah yang mewajibkan pengguna BBM jenis pertalite dan solar subsidi untuk mendaftar di aplikasi My Pertamina, yang akan diterapkan secara bertahap mulai per 1 Juli 2022 nanti, kini masyarakat kembali dihebohkan dengan beredarnya informasi perubahan fluktuatif harga minyak dunia.
Dikutip dari sejumlah berita media online nasional disebutkan beberapa harga minyak di sejumlah negara mengalami perubahan fluktuasi harga di antaranya;
Hong Kong: Rp 41.346 per liter
Belanda: Rp 36.148 per liter
Monako: Rp 35.706 per liter
Norwegia: Rp 35.235 per liter
Finlandia: Rp 33.844 per liter
Zimbabwe: Rp 33.795 per liter
Denmark: Rp 33.598 per liter
Jerman: Rp 32.661 per liter
Yunani: Rp 32.614 per liter
Islandia: Rp 32.578 per liter
Singapura: Rp 30.582 per liter
Laos: Rp 23.962 per liter
Kamboja: Rp 20.569 per liter
Thailand: Rp 20.346 per liter
Filipina: Rp 19.665 per liter
Vietnam: Rp 18.672 per liter
Indonesia: Petamax Rp 12.892 per liter; Pertalite Rp 7.650 per liter
Malaysia Rp 6.983 per liter (Selasa, 28/6/2022)
Menanggapi hal tersebut, Humas Pertamina Wilayah Sumbagsel, Haris Yanuanza, ketika dihubungi awak media melalui selulernya menyebutkan, bahwa kondisi terkini secara umum terkait adanya fluktuasi harga minyak di wilayah Pertamina Patra Niaga regional Sumbagsel tidak ada menemui kendala dan perubahan harga.
“Pertamina patra niaga regional Sumbagsel saat ini masih terus berkomitmen untuk menyalurkan BBM ke seluruh masyarakat, dan tidak ada kendala. Penyaluran masih jalan terus .Untuk harga hingga pada saat ini belum ada penyesuaian,” jelas Haris dalam pesan singkat WhatsApp miliknya.
Lanjutnya, pihaknya juga mengimbau kepada masyarakat pengguna agar membeli BBM sesuai dengan penggunaan dan peruntukannya.
“Disampaikan ke masyarkat terkait penggunaan BBM yang sesuai penggunaan dan peruntukannya,” tulisnya, singkat. (Mar)
Editor: Donni