EkonomiHeadlinePalembangSumsel

Gubernur Sumsel Dukung Pembuatan Pelabuhan Samudera di Sungai Lais

PALEMBANG – Gubernur Sumsel, Herman Deru menjelaskan, bahwa kunjungan kerja yang dilakukannya di Pelabuhan Indonesia II (Pelindo II) dalam rangka peninjauan terminal Domestik dan Internasional terminal petikemas dan konvensional IPC Palembang.

“Terdapat beberapa komunitas yang melalui ekspor di pelabuhan boom baru ini antara lain karet, kelapa sawit dan lain sebagainya, berdasarkan kurva dan data yang ada proses ekspor juga sudah hampir normal dan hampir sama dengan sebelum Pandemi covid-19,” katanya usai mengunjungi GM PT. Pelabuhan Indonesia II (Pelindo II) Persero Silo Santoso di Jalan Blinyu No.1, Lawang Kidul, Kecamatan Ilir Timur II Palembang, pada Selasa (29/12).

Masih kata HD, aktivitas di IPC ini padat di masa Covid-19 dan sudah ada pemulihan ekspor.

“Ini membanggakan sekali dan kita harus mulai beradaptasi menyiasati covid ini, di new normal dapat beraktivitas di masa pandemi.

Dual time di IPC ini termasuk cepat, paling lama 20 jam selesai, itu artinya tidak sampai 24 jam, bongkar muat barangnya sudah selesai. Seperti Kapal ini dari Singapure ke Palembang hanya 36 jam balik lagi. Jadi dalam 5 hari udah di sini ini kembali,” ujarnya.

HD juga berterima kasih kepada pengelola pelabuhan dan semua pihak terkait karena bongkar muat di Palembang termasuk yang cepat dibanding tempat lain, paling lama 20 jam jadi tidak sampai 1 hari 1 malam.

“Kita sedang upayakan untuk membuat pelabuhan samudera dan pelabuhan dalam kota di Sungai Lais yang diperuntukan untuk barang dan kemungkinan bisa jadi lahan bom baru nantinya, hanya diperuntukkan bagi orang saja. Karena luasnya 24 hektar sedangkan Sungai Lais luasnya 200 hektar,” ungkapnya.

Sementara itu, General Manager Pelindo II Cabang Palembang, Silo Santoso menambahkan, pihaknya telah merencanakan pembangunan pelabuhan sejak 2019. Untuk itu RIP sangat penting sebagai landasan untuk melangsungkan pembangunan.

Dia memperkirakan pembangunan Pelabuhan Lais yang representatif, membutuhkan investasi sebesar Rp 168 miliar. “Setelah RIP terbit akan kita sesuaikan dengan proses pembangunannya. Sementara ini kita masih melayani bongkar muat komoditi curah cair (CPO), semen konvensional, dan batu split,” jelasnya

Namun, dia utarakan, tidak menutup kemungkinan akan terjadi penambahan komoditi barang di sana. Untuk itu, sembari menunggu terbitnya RIP. Pelindo Palembang telah melakukan beberapa persiapan sebelum lalu lintas pelabuhan semakin padat.

“Tahap pertama kita melakukan pengerasan jalan, tebal 30 cm sepanjang 1,9 KM. Jalur yang akan terhubung dengan jalur lingkar timur dan selatan. Inilah salah satu solusi mengatasi kepadatan masuk Kota,” bebernya.

Laporan : Srie Gumay III Editor : Donni

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button