Gegara Ini, Kontraktor Jalan Lingkar Saneca Layangkan Surat ke Pengelola Gas
PPK Jalan Lingkar Timur, Surya Akui Masih Menemui Kendala Klasik
PRABUMULIH – Dinilai menjadi kendala dan dapat menghambat pekerjaan pada proyek Preservasi Jalan Ruas Lingkar Timur Prabumulih, pihak pelaksana kontraktor PT Saneca Indonesia bakal melayangkan surat ke pihak pengelola jaringan gas kota rumah tangga, PT AWS.
Langkah itu diungkapkan Projek Manager PT Saneca Indonesia, Toyib, ketika dibincangi awak media, di kantornya (yard, red) jalan Lingkar Timur Prabumulih, Selasa sore, (26/09/2023).
“Hari ini sudah kita buatkan suratnya, agar ke depannya tidak terjadi lagi saat penggalian mengenai pipa gas,” sebut kepala proyek perusahaan asal Bandung ini.
Diterangkan Toyib, akibat kurang mengetahui lokasi titik pipa gas, sudah sebanyak 3 (tiga) kali pihaknya mengenai pipa gas, saat melaksanakan pekerjaan galian.
Toyib menambahkan, sebelumnya pihaknya telah melayangkan surat untuk meminta peta lokasi titik pipa gas ke pihak PT Petro Prabu. “Namun karena bukan wewenangnya, diarahkan ke AWS, selaku pengelola dan yang merawat jaringan pipa gas,” ujar Toyib.
Disinggung target progres pekerjaan yang dipinta pihak PU Balai Besar minimal sudah pengecoran lantai kerja sebelum jembatan layang Tanjung Raman, kecamatan RKT, pada Desember 2023, dijelaskan Toyib, untuk pencapaian itu tergantung kesediaan dana dari PU (pemberi kerja).
“Ya kalau dananya siap, bisa,” ujar pensiunan karyawan salah satu perusahaan kontruksi BUMN ini.
Sebelumnya, PPK Proyek Pekerjaan Preservasi Jalan Ruas Lingkar Timur Prabumulih, Surya Perdana menargetkan untuk progres pekerjaan jalan tersebut bisa mencapai sebelum jembatan layang Tanjung Raman. “Untuk target sebelum jembatan layang, kalau bisa, minimal lantai kerjanya sampai di situ,” ungkap Surya, saat memberikan keterangan pers di lokasi proyek, pada Selasa sore (26/09).
Surya mengatakan, mesti masih mendapati kendala di lapangan, tetapi untuk progres pekerjaan sampai saat ini dari seluruh total kegiatan sudah mencapai 19 persen.
“Kalau kendala, ada beberapa…, klasiklah, kendala lahan ada di simpang bakaran, di sebelum simpang bakaran kalau tidak salah, ada rumah pak fiter namanya. Nah itu, dia tidak boleh kita masuk. Agak menyempit di situ, karena kita kan di samping badan jalan ada saluran yang saat ini sudah sampai 2 kilo. Untuk kendala lain, Alhamdulillah untuk cuaca aman, tidak ada hujan,” papar Surya.
Selanjutnya, ketika ditanya mengenai penggunaan tanah timbunan pada proyek Preservasi jalan ruas itu, Surya menyebutkan, sudah sesuai progres dan spek.
“Tanah penimbunan memang ke depan itu di lokasi yang dari STA berapa itu, tanahnya sudah bagus, jadi kita bawa sampel ke lab, kita optimasi namanya, di lab dan dites di Palembang,” jelas dia, seraya menambahkan untuk kendala lain termasuk dari pihak pelaksana Saneca Indonesia, tidak ada. (*)
Editor: Donni