
Sumateranews.co.id, INDRALAYA -Pengembangan basis ekonomi di pedesaan sudah sejak lama dijalankan oleh Pemerintah melalui berbagai program. Namun upaya itu belum membuahkan hasil yang memuaskan sebagaimana diinginkan bersama. Penyebab salah satunya adalah intervensi pemerintah terlalu besar sehingga menghambat daya kreativitas dan inovasi masyarakat desa dalam mengelola dan menjalankan mesin ekonomi di pedesaan. Sistem dan mekanisme kelembagaan ekonomi di pedesaan tidak berjalan efektif dan berimplikasi pada ketergantungan terhadap bantuan pemerintah sehingga mematikan semangat kemandirian.
Oleh karena itu, adanya lembaga ekonomi di pedesaan seperti BUMDes yang sesungguhnya telah diamanatkan di dalam UU No.32 Tahun 2004 tentang pemerintahan daerah dan Peraturan Pemerintah (PP) no.71 Tahun 2005 tentang desa merupakan pendekatan baru yang diharapkan mampu menstimuli dan menggerakkan roda perekonomian di pedesaan dan menjadi lokomotif bagi berkembangnya ekonomi desa yang dapat mensejahterakan dan mengurangi kemiskinan masyarakat desa.
Terkait hal itu, Jumat (22/9/2017) FKIP Unsri melalui program Pendidikan Ekonomi dan Karang Taruna se-Kecamatan Pemulutan menyosialisasikan program pelatihan agar para generasi muda memahami sekaligus mampu mengelola potensi yang ada di desa.
Hadir dalam acara tersebut Sekcam Pemulutan Hj. Suhaidah, SIP, M.Si, sekaligus membuka acara pelatihan pengembangan dan H. Drs. Ikbal Barlian, M. Pd, Firmansyah, S. Pd, M. Si, Deskoni, S. Pd, M. Si. Ada 25 peserta Ketua Karang Taruna dari 25 desa yang ada di Kecamatan Pemulutan yang mengikuti pelatihan tersebut. ‘’Dengan pelatihan ini maka kami harapkan para ketua karang taruna dapat lebih mandiri dalam memanfaatkan di daerah masing-masing,’’ tegas Sekcam.
Laporan : H. Sanditya Lubis
Editor : Imam Ghazali
Posting : Andre