NasionalPendidikanSecond Headline

Humaira Azzahra, Duta Indonesia di Turki

// Catatan Humaira, Mahasiswi Magister Pengkajian Islam di SPs UIN Syarif Hidayatullah Jakarta melalui Program Magister Lanjut Doktor (PMLD) dari Kementerian Agama RI

Sumateranews.co.id, TURKI – Dinginnya suhu winter di Istanbul menyambut saya pagi ini. Sebagai orang tropis, 10-15 derajat celcius tentu cukup membuat kulit menggigil. Tapi rasa syukur dan bahagia tampaknya lebih mendominasi karena akan ada jadwal pertemuan dengan ibu negara Republik Turki hari ini. Dalam waktu singkat saya mempersiapkan diri sebaik mungkin. Pakaian rapi, sepatu mengkilap, kartu identitas dan tak lupa bros pintu Aceh saya sematkan di kerah jaket. Teman sekamar saya, Sejma, adalah orang Bosnia yang berprofesi sebagai dosen. Setelah rapi, kamipun keluar menuju lobby hotel untuk sarapan.

Humaira, memegang bendera sang saka merah putih Indonesia, yang dipasang panitia bersama puluhan bendera negara lainnya.

Perkenalkan, saya Humaira. September lalu, saya baru memulai studi magister Pengkajian Islam di SPs UIN Syarif Hidayatullah Jakarta melalui Program Magister Lanjut Doktor (PMLD) dari Kementerian Agama RI. Saat ini, saya sedang berada di Istanbul untuk mengikuti program kepemimpinan yang diselenggarakan oleh Kementerian Tenaga Kerja, Layanan Sosial, dan Keluarga Republik Turki. Program ini bertujuan untuk mengembangkan kapasitas kepemimpinan wanita muda Muslim di seluruh dunia dan membekali mereka dengan keterampilan yang diperlukan untuk menghadapi tantangan masa depan. Terdapat 54 pemimpin muda muslimah dari berbagai negara yang diundang dalam event ini. Sebagai Founder dari Schonesia (Scholars of Indonesia), saya diundang untuk mewakili Indonesia.

Program ini berlangsung selama 9 hari di Crowne Plaza Hotel, Istanbul. Karena dibiayai penuh oleh pemerintah Turki, saya hanya mempersiapkan dana pribadi Rp.500.000,- sebagai pegangan. Seluruh pembiayaan meliputi tiket pesawat PP, VISA, akomodasi, konsumsi, dan transportasi selama di Istanbul ditanggung oleh panitia. Program ini dibawah naungan langsung Menteri Tenaga Kerja, Layanan Sosial, dan Keluarga Republik Turki, Zehra Zümrüt Selçuk, dan Ketua Dewan Penasihat Perempuan OKI yang juga merupakan anak dari Presiden Recep Tayyip Erdoğan, Esra Albayrak.

Saat tiba di Istanbul International Airport, saya dijemput oleh salah seorang panitia yang telah menunggu dan kemudian diantar menuju hotel dengan sebuah mini van. Pagi ini seluruh delegasi diundang untuk sarapan bersama ibu negara Republik Turki, Emine Erdoğan. Berlokasi di Paviliun Çengelköy, Istanbul, panitia mempersiapkan bis khusus yang mengantar para delegasi dari hotel menuju bangunan bersejarah masa Ottoman şehzade Mehmed Vahdettin tersebut.

Foto bersama Menteri Tenaga Kerja, Layanan Sosial, dan Keluarga Republik Turki, Zehra Zumrut Selcuk (tengah) dan Ketua Dewan Pemberdayaan Perempuan OKI (Anak dari Presiden Recep Tayyip Erdogan), Esra Albayrak (kiri)

Ini adalah kali pertama saya menikmati jamuan kuliner Turki yang sangat terkenal dengan manisan dan tehnya. Disela-sela menikmati hidangan, terdapat pemaparan profil masing-masing delegasi mulai dari Gambia, UK, Maldives, Jerman, Chad, Kirgistan, Uzbekistan, US, dan negara-negara lainnya.

Ibu Emine dalam kata sambutannya, berharap melalui program ini semoga hubungan silaturahim antarnegara menjadi lebih erat dan kita bisa memecahkan permasalahan kaum muslimin secara bersama-sama. Beliau juga menyatakan rasa bahagianya bertemu dengan para muslimah pilihan dan berharap 54 muslimah delegasi dari berbagai negara ini menjadi pemimpin muda masa depan yang akan memperjuangkan nilai-nilai Islam dan perempuan.

Untuk mengetahui info lebih lanjut atau menjalin kontak dengan penulis, silakan menghubungi via Instagram @pelangi_syiar

Sumber : Humaira

Editor    : Donni

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button