DPRD Tubaba Gelar Sidang Paripurna Penyampaian LKPJ Bupati Tahun 2022
TULANG BAWANG BARAT – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba) menggelar Rapat Paripurna Penyampaian Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban (LKPJ) Bupati Tahun 2022 dan Paripurna Internal Perubahan Alat Kelengkapan (DPRD) yang berlangsung di ruang rapat DPRD, Senin, (27/3/2023).
Acara yang dipimpin oleh Ketua DPRD Tubaba Ponco Nugroho itu dihadiri Pj Bupati Tubaba, Dr.Zaidirina, Sekretaris Daerah, Pejabat Tinggi Pratama, Pejabat Administratur, Pejabat Pengawas di lingkungan Pemkab Tubaba.
Dalam sambutannya, Pj Bupati Tubaba Dr. Zaidirina menyampaikan ucapan terimakasih atas waktu dan kesempatan yang diberikan untuk menyampaikan Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban (LKPJ) Bupati Tulang Bawang Barat Tahun anggaran 2022 dihadapan rapat paripurna hari ini.
“Penyampaian LKPJ Tahun Anggaran 2022 dilaksanakan dalam memenuhi kewajiban konstitusi sebagaimana diatur dalam peraturan menteri dalam negeri nomor 18 tahun 2020 tentang peraturan pelaksanaan peraturan pemerintah Nomor 13 tahun 2019 tentang laporan dan evaluasi penyelenggaraan pemerintah daerah yang mewajibkan kepada seluruh kepala daerah untuk menyusun LKPJ selama satu tahun anggaran,” jelasnya.
Menurut Dr. Zaidirina, dalam penyelenggaraan tugas dan fungsi pemerintah daerah, pihaknya mengacu kepada indikator kinerja makro yang didukung oleh seluruh perangkat daerah. Maka berbagai upaya penyampaian indikator kinerja tersebut telah dijalankan dan dicapai pada tahun 2022.
“Pilar ekonomi, Berdasarkan hasil perhitungan PDRB tahun 2022, angka PDRB atas dasar harga berlaku mencapai 13.233 triliun rupiah dengan kontribusi dari sektor Pertanian, Kehutanan dan Perikanan masih menjadi penyumbang terbesar sebesar 34.98 persen,” terangnya.
“Tulang bawang barat memiliki pertumbuhan ekonomi sebesar 4,49 persen pada tahun 2022 dari target kita sebesar 4 persen atau terealisasi 112 persen, dan ini juga meningkat tajam jika dibandingkan dengan tahun 2021 yang mencapai 2,89 persen, Hal ini disebabkan resesi ekonomi sebagai dampak dari pandemi covid-19 sudah mulai pulih. Pendapatan per kapita juga mengalami peningkatan dari tahun 2021 sebesar 41,57 juta rupiah di tahun 2022 menjadi 45,69 juta rupiah,” paparnya.
Untuk infrastruktur, kondisi jalan mantap sebesar 66,76 dari sebelumnya 63,8, dan program penyediaan dan pemeliharaan infrastruktur di tahun 2022 terdiri dari:
1. Program pengelolaan sumber daya air, untuk perbaikan irigasi;
2. Program pengembangan pemukiman, sebagai pendukung program TMMD dalam pengembangan wilayah;
3. Program penyelenggaraan jalan, dengan peningkatan jalan sepanjang 23.305 km;
4. Program pengelolaan dan pengembangan sistem penyediaan air minum tersebar di 11 desa.
“Program unggulan dalam peningkatan perekonomian yang sudah berjalan di tahun 2022 dan akan dilanjutkan di tahun selanjutnya terdiri dari:
1. Program mandiri pangan yang terdiri dari kolam, kebun, kandang dan wisata;
2. Pasar ternak, pasar ternak terpadu dengan pusat data dan informasi ternak, bank, pakan dan demplot budidaya;
3. Pendukung E-KPB yang terintegrasi dengan smart village (tiyuh calak);
4. Dalam pelaksanaan tugas pengendalian lnflasi dilakukan dengan melakukan identifikasi permasalahan, langkah-langkah yang dilakukan TPID dan satgas pangan serta rekomendasi kebijakan dalam pengendalian inflasi daerah.
Indeks pembangunan manusia kabupaten Tubaba masih di bawah angka IPM provinsi Lampung maupun nasional dengan nilai 67.13 di tahun 2022.
“Angka tersebut selalu mengalami kenaikan setiap tahunnya, demikian juga komponen pendukung IPM selalu mengalami kenaikan di tahun 2022. Angka harapan hidup senilai 70.23 tahun, Rata-rata lama sekolah 7,72 tahun, Harapan lama sekolah 12,09 tahun dan pengeluaran perkapita pertahun 8.737 juta,” cetusnya.
“Angka kemiskinan kita mengalami penurunan menjadi 7,44 persen dari tahun 2021 sebesar 8,32 persen dan gini ratio (ketimpangan pengeluaran) masih lebih baik dibandingkan provinsi maupun nasional diangka 0,261, untuk mendukung program penanganan prevalensi stunting, pada program pengelolaan dan pembangunan SPAM terbangun 1.086 SR, adapun stunting Tubaba tahun 2021 sebesar 22,1 persen menurun menjadi 16,4 di tahun 2022, dalam penurunan stunting ini perlu kerja keras kita semua, terutama dalam pengaktifan posyandu dan PKK dalam penanganan sejak dini.
Dalam bidang pendidikan, pembangunan yang berasal dari DAK fisik SD dan SMP meliputi pekerjaan; pembangunan dan rehabilitasi ruang guru, rehabilitasi ruang kelas, pembangunan dan rehabilitasi ruang perpustakaan, pembangunan dan rehabilitasi toilet (jamban), pembangunan ruang UKS, pembangunan dan rehabilitasi ruang laboratorium computer dan IPA, pengadaan media pendidikan SD, pengadaan peralatan TIK dan raboratorium IPA, Penunjang SD,” urainya.
“Pemkab Tubaba terus mengembangkan pendidikan dengan program-program unggulan seperti, Tubaba Cerdas, Guru Penggerak, dan Tubaba Camp,
Pilar hukum dan pemerintah, Penyediaan dan Pemeliharaan infrastruktur, Pembangunan Gedung Perkantoran di tahun 2022, Kantor Camat TBU, Kantor Perpustakaan Daerah, Mall Pelayanan Publik (MPP) tahup 1, Masjid Polres Tubaba, Perumahan Kejari Tubaba. Selanjutnya pemanfaatan teknologi informasi, penilaian SPBE mencapai 1,97 menjadi 2,07 di tahun 2022 dengan predikat cukup, Smart village, tiyuh cerdas, berbasis digital sudah mencapai 100 tiyuh.
Dalam bidang pemerintah, capaian nilai sakip 2022: B, capaian RB:CC, capaian SPIP:level 3, opini BPK: 11 kali dan penilaian MCP KPK tahun 2022 sudah mencapai 92 persen untuk pembangunan mall pelayanan publik diharapkan tahun ini sudah dapat direalisasikan.
Pilar lingkungan, penanganan sampah masih menjadi prioritas dengan membangun 1 (satu) TPS-3r guna dan anorganik untuk pemenuhan insfrastruktur pemanfaatan sampah organik, Pembangunan 252 unit sanitasi masyarakat yang layak, guna terpenuhinya pelayanan kepada masyarakat dan menunjang program pencegahan dan penurunan stunting di kabupaten tubaba,” lanjut dia.
Secara umum komponen pelaksanaan APBD tahun anggaran 2022 sambung dia, meliputi pendapatan daerah, belanja daerah, dan pembiayaan daerah:
1. Realisasi pendapatan sebesar 867,42 milyar atau sebesar 95,45 persen dari target yang ditetapkan,
2. Realisasi belanja daerah sebesar 839,85 milyar atau sebesar 94, 58 dari target yang ditetapkan,
3. Realisasi penerimaan pembiayaan daerah sebesar 10,06 milyar atau sebesar 49,72 persen dan realisasi pengeluaran pembiayaan sebesar 37,588 milyar atau 92,78 persen dari target yang ditetapkan, angka tersebut sebelum Unaudited BPK,” ungkap Pj Bupati Zaidirina. (Dd)
Editor: Donni