DIRUT PDAM MUARA ENIM BAKAL TINGKATKAN AIR BERSIH
Sumateranews.co.id MUARA ENIM -Direktur Utama PDAM Lematang Enim, Sartono, S.H., mengutarakan niat baiknya. Betapa dirinya menginginkan dan melihat agar perusahaan PDAM Lematang Enim yang baru sekitar lima bulan lebih dipimpinya itu bisa kembali maju dan sehat. Bisa menyejahterakan para karyawannya, serta tentunya dapat memuaskan para pelanggannya, yaitu bagi masyarakat Kabupaten Muara Enim. Hal itu diutarakan oleh orang nomor satu di tubuh PDAM Lematang Enim itu saat berbincang-bincang dengan para awak media sumateranews.co.id di kantornya, Minggu (26/08/17.
Pria yang terkenal dengan sosok bersahaja dan dekat dengan semua kalangan, tak terkecuali bagi LSM dan media itu, memohon doa dan dukungan, koreksi dan kritik yang membangun dari semua pihak. Agar apa yang ia cita-citakan itu kelak bisa tercapai. Dijelaskan oleh Sartono, dirinya dilantik menjadi Dirut PDAM Lematang Enim beserta kedua direksi lainnya, Direktur Umum dan Direktur Tehknik, pada 9 Februari 2017 yang lalu oleh Bupati Muara Enim, Ir. H. Muzakir Sai Sohar. Itu artinya, dirinya menjabat baru sekitar kurang lebih 5 bulan lamanya.
Manajemen PDAM yang baru di bawah komandonya dituntut untuk menyelesaikan sejumlah problem dan permasalahan yang ada di tubuh PDAM Lematang Enim. Seperti misalnya tingkat kebocoran air yang masih tinggi, tunggakan pelanggan, piutang perusahaan yang mencapai angka 21 M per 31 Desember 2016, serta perbaikan kualitas air.
“Dan, untuk kualitas baku, air sungai kita itu berada di ambang batas, di atas 600 MBU (Kualitas dianggap begitu buruk). Sedangkan kemampuan kita untuk masalah pengelolaan kualitas air masih di bawah 600 MBU yang menggunakan bahan kimia tawas untuk menjernihkannya. Tapi, meskipun begitu air dari PDAM Lematang Enim masih layak untuk dikonsumsi masyarakat. Bahkan satu bulan sekali kita rutin melakukan tes laboratorium di Palembang. Itu ada bukti-bukti pemeriksaan samplenya kok,” paparnya.
“Ke depan kita akan menghitung-hitung kemampuan keuangan perusahaan sebagai alternatif untuk menggunakan bahan kimia lain selain tawas untuk menjernihkan air. Mengingat harganya sangatlah mahal, bisa mencapai 25/kg. Coba bayangkan, sedangkan kita membutuhan berton-ton dalam per harinya. Tapi, akan kita coba hitung-hitung terlebih dahulu sesuai dengan kemampuan perusahaan ke depannya,” ungkapnya.
Ditegaskan oleh Sartono, semasa kepemimpinannya yang bisa dikatakan baru seumur jagung tidak ada pernyertaan modal ke PDAM Lematang Enim. Pernyertaan modal dari Pemkab Muara Enim ke PDAM Lematang Enim sebesar 317 M dilakukan sebelum ia masuk ke jajaran direksi yang baru. Dan, tahun 2017 PDAM Lematang Enim mendapatkan suntikan dana 5,9 M dari Kementerian PUPR Republik Indonesia.
“Itu pun merupakan atas pengerjaan dari tahun 2015, 2016, yang sudah selesai dilakukan oleh PDAM Lematang Enim sendiri, bukan dari dana yang bersumber APBD, lah kita mau nagih kok,” tandasnya.
Laporan : Deka Saputra
Editor : Imam Ghazali
Posting : Andre