HeadlineKasus & PeristiwaMuraSumsel

Dinilai Arogan, Massa GAS Desak Bupati Mura Berhentikan Pj. Sekda dan Asisten 1

Buntut Pengusiran Sejumlah Perwakilan Massa Demo

MUSI RAWAS – Aksi unjuk rasa damai massa Gerakan Aktivis Silampari (GAS), pada Jum’at, 3 Februari 2023 di depan kantor Bupati Musi Rawas, sepertinya bakal berbuntut panjang.

Massa yang awalnya menyampaikan orasi tuntutannya dengan tertib sempat terpancing, saat sejumlah perwakilan mereka dibentak dan diusir dari ruang rapat mediasi Pemkab Musi Rawas.

Para peserta aksi yang mulanya menuntut terkait transparansi penggunaan anggaran pada tahun 2021 ini pun mendesak Bupati Musi Rawas untuk memberhentikan PJ Sekda dan Asisten 1 dari jabatannya, dan akan menggelar aksi selama 1 Minggu berturut-turut sampai tuntutan massa dikabulkan.

“Selanjutnya kami akan mengadakan aksi demo selama 1 Minggu berturut-turut dengan menginap di kantor bupati, mendesak Bupati Musi Rawas agar segera memberhentikan PJ Sekda dan Asisten 1,” tegas Ketua Koordinator Aksi, Zainuri.

Menurut Zainuri, sikap seperti itu tidak sepantasnya dilakukan oleh seorang pejabat publik, berbicara dengan keras dan kasar, bahkan mengusir masyarakat Musi Rawas dari rumah rakyat (kantor bupati).

Hal tersebut dikatakannya, sebagai tindakan arogansi seorang pejabat di Musi Rawas apa lagi sekelas PJ Sekda dan Asisten 1. Zainuri pun mendesak bupati memberhentikan segera Pj Sekda dan Asisten 1 dari jabatannya.

Sementara, dari pantauan, aksi pengusiran sejumlah perwakilan massa GAS itu bermula, saat Zainuri bersama rekan-rekannya disambut langsung oleh PJ Sekda Aidil Rusman didampingi Asisten 1 Ali Sadikin, Kabag ekonomi, Kabag umum, dan Kabag hukum. Rapat mediasi itu juga dihadiri oleh pihak polres yang diwakili langsung oleh Kasat Intelkam, dari Dandim 0406 MLM serta dari Sat Pol PP kabupaten Musi Rawas.

Dalam rapat tersebut, awalnya mereka mempertanyakan anggaran kesekretariatan daerah pada TA 2021 sebesar Rp 62.367.477.060 yang hanya terealisasi sebesar Rp 56.180.366.243 atau 90,08% pada seluruh kesekretariatan daerah kabupaten Musi Rawas.

Namun pertemuan itu mendadak berubah menjadi panas, saat Zainuri menanyakan mengapa orang lain bisa pihaknya tidak bisa, dan menyebut apakah memang hanya orang-orang tertentu saja yang bisa ketemu dengan Sekda.

Mendengar itu, PJ Sekda pun langsung emosi dan menancapkan ujung penanya dengan keras ke meja. Tidak hanya itu, Asisten 1 pun ikut-ikutan emosi dan mengusir Zainuri dan rombongan dari ruangan mediasi dengan nada tinggih. “Keluar kau dari ruangan ini, saya berhak mengusir,” teriak Asisten 1 dengan nada tinggi.

Di hari yang sama, ketika awak media mencoba melakukan konfirmasi ke Pj Sekda kabupaten Musi Rawas Aidil Rusman dan Asisten 1 Ali Sadikin.

Dijelaskan PJ Sekda Aidil Rusman, bahwa pada saat itu memang sedang terjadi dialog antara dirinya dengan Aliansi GAS dan terjadi sedikit kesalahpahaman.

“Mudah-mudahan ke depannya antara Pemkab dengan rekan-rekan aktivis bisa bersinergi,” harapnya.

Sementara itu, Asisten 1 kabupaten Musi Rawas Ali Sadikin mengatakan, dirinya tidak bisa memberikan komentar.

“Saya belum bisa memberikan komentar,” tandasnya, singkat. (SMSI Silampari)

Editor: Donni

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button