HeadlineOKISecond Headline

Diduga Waskita Karya Perbaiki Jalan Abaikan Keselamatan Pengendara

Sumateranews.co.id, KAYUAGUNG-Kerusakan jalan di wilayah Kabupaten Ogan Komering Ilir yang diakibatkan oleh mobil pengangkut material milik PT Waskita Karya maupun Subkontraktornya sejak 2 tahun ini masih terus terjadi.

Seperti halnya jalan beraspal dari Kecamatan Jejawi-SP.Padang-Kayuagung dan dari Kayuagung-Sepucuk-Pedamaran Timur pun sebaliknya mengalami kerusakan yang sangat parah bahkan hingga babak belur.

Khusus di wilayah Kayuagung-Sepucuk-Pedamaran Timur dan sekitarnya. Meskipun sudah ada beberapa titik jalan yang rusak sebagaimana tuntutan warga Kayuagung pada 1 Oktober 2018 telah diperbaiki oleh pihak Waskita, namun pengerjaannya sepertinya asal-asalan tanpa ada pembersihan ataupun pemadatan terlebih dahulu. Hingga mengabaikan keselamatan para pengendara.

Hal tersebut disampaikan oleh perwakilan warga yang menamakan diri sebagai “Masyarakat OKI Peduli Pembangunan”. Mewakili warga Kayuagung dan sekitarnya, Aliaman SH mengatakan, perbaikan jalan yang dilakukan oleh pihak Waskita Karya dengan pelaksana perbaikan jalan oleh Waskita Karya Sesi 3 PPKA sebagaimana yang disampaikan oleh Gangsar L.J selaku Koordinator K3 beberapa waktu lalu “Untuk penanggung jawab pelaksana perbaikan jalan dampak dari pembangunan Jalan Tol Pematang Panggang-Kayuagung, baik seksi 1,2,3 dan seksi 4 pembangunan Jalan Tol PPKA, sepenuhnya diserahkan pelaksanaannya pada Waskita Karya Seksi 3 PPKA,” jelasnya.

Lanjutnya, meski sepanjang 2.425 meter jalan yang rusak akibat dampak pembangunan jalan tol PPKA di wilayah Kayuagung sudah diperbaiki atau dilakukan pengaspalan. Namun sepertinya perbaikan tersebut terkesan dipaksakan untuk meredam amarah warga sekitar. Padahal pemadatan atau pengecoran jalan belum sepenuhnya tuntas terutama di Jalan Letnan A.Sayuti Kayuagung-Sepucuk, (Depan SMA 3 Unggulan Kayuagung-Pangkal Jembatan Kayuagung, namun pengaspalan langsung dilakukan, bahkan ironisnya jalan beraspal di Jembatan Kayuagung sendiri tidak dilakukan pengaspalan.

Bukan saja itu, perbaikan siring pun sepertinya tidak sesuai dengan awal sebelum rusak. Awalnya siring dibangun dengan menggunakan material Batu Kali atau Batu Gunung, kini perbaikan siring dengan menggunakan Batu Bata yang terbuat dari tanah bahkan tidak mempedulikan dampak lingkungan, apakah air gotnya mengalir atau tidak, langsung saja dilakukan perbaikan.

‘’Bayangkan saja bila musim hujan, bisa-bisa membuat permasalahan baru, seperti siring mampet yang dapat menimbulkan bau tidak sedap, banjir dan bahkan bisa-bisa menjadi tempat nyamuk berkembang biak. Alih-alih setelah perbaikan jalan pihak Waskita Karya tidak melewati jalur yang baru diperbaiki, ternyata dilapangan masih ada dan setiap hari mobil material PT Waskita Karya Sesi 3 PPKA melewati jalan yang baru diaspal dan akibatnya jalan sudah tampalan dan terjadi keretakan jalan,’’ tutur Ali.

Untuk itu warga minta agar pihak Waskita Karya bertanggung jawab atas pekerjaan tersebut, karena sebelum adanya proyek jalan tol, jalan dalam wilayah Kabupaten OKI masih baik bahkan baru dilakukan peningkatan jalan oleh Pemkab. OKI melalui Dinas PU Bina Marga dan Penataan Ruang OKI. Seperti Jalan Kayuagung Sepucuk-Pedamaran Timur, Jalan dari Kayuagung-SP.Padang.
“Kami minta Waskita secepatnya memperbaiki jalan yang rusak tersebut, karena pekerjaan Jalan Tol di Wilayah Pemkab. OKI sepertinya berangsur sudah mulai rampung,” tegasnya.

Sementara itu, Teguh (53) tahun warga Sepucuk Kayuagung Kelurahan Kedaton, saat dibincangi pada Senin (17/12/2018) berharap agar jalan di Sepucuk Kayuagung ini secepatnya diperbaiki, sebab sudah lama jalan di sana rusak dan berdebu.

Meski musim hujan dan saat jalan mulai kering, bila ada mobil lewat, debu mulai berterbangan dan got banyak jentik-jentik nyamuk. “Ya secepatnya segera diperbaiki oleh pihak Waskita, sebab sejak adanya proyek jalan tol dan mobil material yang lewat jalan di sini rusak,’’ ujarnya.

Sementara itu pihak Waskita Karya belum dapat dikonfirmasi, meski berulang kali ditemui di kantor maupun via WA.

Dari pantauan wartawan ini, jalan yang baru diaspal sudah mulai retak-retak dan mulai kelihatan laburan batu agregat bercampur tanah dan sudah banyak tampalan seperti ban bocor, mobil material Waskita Karya masih ada yang lewat di jalur lama terutama malam hari, ketebalan pengaspalan bervariasi mulai dari 4 cm s.d 10 cm dan tanpa dilakukan pengerukan atau pemadatan jalan yang lama.

Trotoar jalan diperbaiki namun masih ada yang menggunakan bahan material lama, got diperbaiki namun bahan materialnya awalnya batu kali atau batu gunung diganti dengan batu bata.

Laporan          : Aliaman
Editor/Posting : Imam Ghazali

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button