PrabumulihSecond HeadlineSumsel

Diduga Tidak Profesional, Penyelenggara Lomba Menggambar Diprotes Orang Tua Peserta

Sumateranews.co.id, PRABUMULIH – Rasa kecewa Nova (37), warga yang beralamat Jalan Jendral Sudirman, Nomor 008, Kelurahan Prabumulih, Kecamatan Prabumulih Barat, saat anaknya (Zz) dibatalkan jadi juara ketiga, dalam mengikuti lomba menggambar tingkat Sekolah Dasar (SD), yang diadakan Dinas Lingkungan Hidup (LH) Kota Prabumulih, di Gedung Olahraga Prabujaya kota Prabumulih, diduga tidak profesional, Minggu (08/03/2020) sore.

Nova mengatakan, bahwa sewaktu pengumuman juara, anak saya itu sudah diumumkan untuk juara ketiga, tidak tau gimana selanjutnya anak saya tidak dapat, diganti jadi juara keempat.

“Dimana juara ketiganya diganti nama anak lain dengan alasan yang katanya poster lah, gak tau seperti apa,” ungkap Nova Kesal.

Masih dijelaskan Nova, kalau gambar anak saya ini bukan poster, kenapa masuk 10 besar dari 80 peserta yang ikut lomba menggambar tingkat SD.

“Kasian kan anak kita yang tadinya senang karena namanya disebutkan jadi juara ketiga, tapi kenyataan, akhirnya dibatalkan oleh juri,” terang istri dari ketua Prabu Scooter Club (PSC) yang akrab disapa Nova.

Ditambahkan Nova, kedepan saya berharap agar sebelum diumumkan, para juri sebaiknya berunding dulu untuk menilai hasil dari menggambarnya anak anak.

“Saya sangat kecewa, selanjutnya kedepan berharap kejadian ini tidak akan terulang kembali,” tegas Nova dengan nada kesal.

Arsy (47), orang tua yang anaknya ikut dalam perlombaan menggambar ketika diwawancarai awak media, menjelaskan tadi emang betul sudah diumumkan, yang juara 1, 2, dan 3.

“Tadi memang sudah diumumkan untuk juara 1, 2, dan 3, tapi tiba tiba dibatalkan dengan alasan nilai yang sama ada dijuara 4, kan itu tidak pear, harusmya sebelum diumumkan itu di fix kan dulu siapa siapa pemenang nya, ini tidak, sudah diumumkan baru dikoreksi lagi atau diulang, kan itu aneh.” Ungkapnya.

Terpisah, Kasi Pemeliharaan Lingkungan Hidup Kota Prabumulih, Yayuk Suhartati SH mengungkapkan, tadi sebelum diumumkan, memang didapat nilai yang sama, nah samua juri memang dinilai lagi. Pada waktu itu panitia yang disana sudah megang yang lama. Kami baru mengetahui kalau nilai itu sama.

“Tadi dio lah megang tapi belum diumumke, kagek kato kami umumkenyo disini dinilai, selesai sudah dinilai kami bawake lagi yang baru. Jadi yang ngumumke itu yang salah”, ujar Yayuk.

Ditambahkan Yayuk, yang SMA tadi sudah diralat, yang SD tadi tidak terlihat, jadi nilai itu sama bu, sedangkan kategori penilai itu ada sama juri.

“Kesalahannya jelas dijenis lukisan, ini semua pemandangan kan, Seharusnya anak ibu tidak menggambar ini, InsyaAllah menang anak ibu. Ini bener semua tapi kalau ini poster pasti menang,” ungkap Yayuk.

Masih dijelaskan Yayuk, untuk juri yang dilibatkan dalam perlombaan menggambar berasal dari, juri Lingkungan Hidup itu sendiri dan seniman Prabumulih.

“Anak yang masuk 10 besar itu sudah yang terbaik dan karena memang tidak ada yang bisa dipilih lagi,” tutup Yayuk.

Laporan : Gun
Editor    : Abiyasa

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button