Diduga Sakit Hati, Seorang IRT di Desa Tapus Nekat Habisi Nyawa Selingkuhan Suaminya

LEMBAK – Suasana meriah merayakan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia ke 76 di Desa Tapus, Kecamatan Lembak, Kabupaten Muara Enim, Provinsi Sumsel, Selasa (17/08/2021) pagi, mendadak berubah mencekam.
Pasalnya, salah satu warganya, yakni BA (35), warga Dusun I, Desa Tapus ditemukan tewas mengenaskan disebuah kebun karet milik warga desa setempat. Kasus pembunuhan yang diduga dipicu perselingkuhan antara korban dengan suami pelaku saat ini sudah ditangani pihak Polsek Lembak.
Dari informasi di lapangan menyebutkan, kasus pembunuhan sadis itu berawal, saat korban yang berstatus janda anak 1 ini sedang mengumpulkan hasil sadapan karet milik warga, Selasa (17/08) pagi sekitar pukul 09.00 WIB.
Tak lama berselang tiba-tiba datanglah pelaku yang belakangan diketahui berinisial M (34), dengan mengendarai sepeda motor miliknya menemui korban. Keduanya diduga sempat terlibat adu mulut sehingga membuat pelaku naik pitam dan membacok tubuh korban menggunakan sebilah golok sehingga korban tewas di lokasi kejadian (TKP) dengan penuh luka bacokan pada bagian perut, pinggang, punggung, pantat, tangan dan luka menganggah di bagian leher sebelah kiri.
Pelaku diduga sakit hati, karena korban diketahuinya menjalin hubungan dengan suaminya, Dd (36). Bahkan dari Informasi, hubungan terlarang keduanya sudah berlangsung sejak 2014 lalu.
“Kami warga tidak ada yang tahu, karena dia (pelaku) usai kejadian langsung menyerahkan diri ke Polsek dengan minta diantarkan warga lain, yang kebetulan melintas. Karena sepeda motornya mogok kehabisan minyak, saat hendak ke Polsek Lembak,” jelas Kepala Desa Tapus, Sanul, yang saat dibincangi di kediamannya, masih berkoordinasi dengan Anggota Babinsa Koramil Gelumbang, Kopda Ardiansyah, dan Bhabinkamtibmas Polsek Lembak, Aipda Punco W, Selasa sore.
Menurut Sanul, jasad korban usai sempat ditangani tim medis Puskesmas Lembak akan langsung dimakamkan keluarganya di pemakaman desa setempat.
Ia pun berharap, kepada warga untuk memusyawarahkan terlebih dahulu setiap ada permasalahan dan tidak main hakim sendiri.
“Saya sangat sesalkan Kejadian ini, seharusnya di sini ada Pemerintah, orang tua, dan tokoh masyarakat, musyawarahkan lebih dahulu supaya ada solusi dan jalan terbaik. Kita berharap kejadian ini tidak terulang kembali, begitu pun dengan persoalan lain, silahkan bawa ke sini, kita musyawarahkan,” tandas Sanul, seraya kembali mengingatkan warganya untuk mengedepankan pikiran positif apalagi di tengah situasi pandemi COVID-19 saat ini.
“Mari saling dukung, agar kemakmuran masyarakat desa tetap terjaga, dan selalu patuhi peraturan pemerintah terutama penerapan Prokes dalam beraktivitas sehari-hari,” imbuhnya lagi.
Sementara itu, saat media ini hendak melakukan konfirmasi terkait peristiwa tersebut, Kapolsek Lembak, AKP Sigit Widodo SH MH, sedang tidak berada ditempat karena akan menghadiri Upacara penurunan bendera merah putih HUT Kemerdekaan RI ke 76 tahun 2021.(*)
Editor : Donni