EkonomiPalembangSecond Headline

Diantara 6 Faktor, Nilai Tukar Mata Uang Dollar Berpengaruh Pada Harga Karet

PALEMBANG Ada enam faktor yang mempengaruhi harga karet di pasar internasional. Yaitu, nilai tukar mata uang regional terhadap dolar AS. Apabila penguatan kurs dolar AS menjatuhkan nilai tukar mata uang lain, maka akan berpengaruh terhadap harga karet. Demikian hal ini dikatakan Rudi Arpian Kabid P2HP Disbun Sumsel.

Menurutnya penggunaan karet sintetis sebagai competitor karet alam; suplay dan demand karet di pasar karet internasional; lalu perkembangan industri otomotif dan ban serta faktor cuaca dan hama penyakit;

Tata cara perdagangan (trading style) cenderung seringkali tidak mencerminkan harga yang sebenarnya dan akhirnya menciptakan faktor keenam yakni spekulan di Pasar Berjangka Internasional.

Sebagian pelaku bursa harus tutup kontrak pada 26 Februari 2021 sehingga yang kepepet berapapun harga yang ada mereka harus tutup posisinya.

Hal inilah dimanfaatkan para spekulan menaikkan harga hingga Rp. 2.515/kg pada tanggal 26 Februari 2021 dan kembali normal pada tanggal 1 Maret 2021 turun sebesar 2.323,-/kg

Pergerakan harga karet di tahun 2021 fluktuatif dikisaran harga Rp18.000 hingga Rp19.000. Bahkan, di awal tahun 2021, karet KKK 100% pernah mencapai harga terendah pada 4 Januari  2021 dengan harga, Rp 17.194 perkilogramnya dan tertinggi pada tanggal 26 Pebruari 2021 Rp. 24.008,-/kg KKK 100%.

Prediksi untuk harga normal setelah pergerakan harga karet pasca  harga minyak dunia mencatatkan trend kenaikan diperkirakan sekitar 19-21 ribu per kg untuk KKK 100%

“Kita lihat harga di Minggu pertama bulan Maret ini, mudah-mudahan harga tetap bertahan di keseimbangan baru antara 19- 21 ribu/Kg untuk KKK 100%,” ungkap Rudi Arpian, Kabid P2HP Disbun Sumsel.

Selain trend kenaikan harga minyak Faktor penguat lainnya yaitu sebelah utara khatulistiwa memasuki musim  gugur daun antara feb-april dan ini menambah turunnya pasokan karet  global.

Gugur daun normal yang terjadi dibagian utara khatulistiwa, yaitu thailand, vietnam dan malaysia serta sebagian propinsi di Indonesia seperti Sumut, Sumbar dan Riau yang terjadi antara Februari- April dan gugur daun dibagian selatan khatulistiwa seperti Sumsel, jambi, bengkulu, lampung, kalbar dan Kalsel terjadi pada Juni-Agustus.

Sampai kapan kenaikan ini dapat terjadi tidak dapat diprediksi  karena faktor nilai tukar rupiah pun dapat mengakibatkan harga menjadi naik atau turun kembali, tandasnya.

Laporan : Andrian III Editor : Syarif

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button