Demo Tolak Omnibus Law UU Cipta Kerja di Medan, Ricuh
MEDAN – Gelombang massa dari lapisan elemen mahasiswa dan para buruh, yang menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja, hingga Kamis (8/10) sore, terus memadati kantor DPRD Provinsi Sumatera Utara. Bahkan, aksi massa berakhir ricuh.
Kericuhan terjadi, saat para peserta unjuk rasa berusaha menerobos masuk dan melewati portal kawat berduri milik Polisi yang dipasang di depan Kantor DPRD Sumut. Akibatnya, massa yang kesal melempari barisan petugas dengan batu sehingga kericuhan terjadi setelah petugas membalasnya dengan semprotan gas air mata ke arah kerumunan massa.
Sementara, dari pantauan, massa sebelumnya berkumpul di lapangan Merdeka, Medan. Selanjutnya, massa gabungan mahasiswa dan para buruh ini melakukan unjuk rasa dengan cara long march (jalan kaki) menuju bundaran SIB Jalan Gatot Subroto, Medan dan langsung menuju gedung DPRD Sumatera Utara.
Setibanya di lokasi, pada sekitar pukul 11.35 WIB, massa langsung terlibat aksi saling balas dengan petugas kepolisian yang berjaga di depan kantor DPRD Sumut dengan menembakkan gas air mata ke arah massa. Tindakan ini dilakukan pihak kepolisian untuk meredam aksi massa yang mulai memanas dengan melempari petugas dan kantor DPRD dengan lemparan batu.
Upaya petugas kepolisian ini pun membuahkan hasil. Mesti hingga pukul 15.00 Wib sore, kerumunan massa masih bertahan di depan gedung DPRD Sumut. Namun aksi pelemparan batu dari massa mulai mereda.
Sementara sebagian massa lagi masih melakukan orasi di seputaran lapangan Merdeka sambil membakar ban.
Para peserta aksi unjuk rasa ini berorasi secara bergantian menuntut agar Undang-undang Cipta Kerja dibatalkan oleh pemerintah dan DPR RI.
“Tuntutan teman-teman aksi hari ini ingin pemerintah dan DPR RI untuk mencabut UU Cipta Kerja karena dinilai sangat merugikan masyarakat Indonesia,” sebut salah satu perwakilan mahasiswa, saat dibincangi disela-sela mengikuti aksi unjuk rasa.
Tampak dalam aksi unjuk rasa tersebut sejumlah anggota DPRD Sumatera Utara dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN), Fraksi Partai Demokrat, dan Fraksi Partai Perindo.
“Kami Anggota DPRD Sumatera Utara akan berkordinasi untuk menyampaikan aspirasi rekan rekan semua,” janji salah satu Anggota DPRD Sumut, saat menyampaikan orasinya di tengah kerumunan massa.
Selanjutnya, mesti sejumlah fasilitas kantor DPRD Sumatera Utara mengalami kerusakan akibat terkena lemparan batu massa, namun aksi unjuk rasa tetap berjalan kondusif dan terkendali di bawah pengamanan ribuan personel gabungan dari Polrestabes Medan dan Brimob Poldasu, yang dipimpin langsung Kapolrestabes Medan Kombes Riko Sunarko.
Dari informasi terakhir, massa akan terus melakukan aksi hingga pemerintah mengabulkan tuntutan mereka.
Laporan : Didi III Editor : Donni