HeadlinePrabumulihSecond Headline

DBD Serang Anak, Warga Minta Pemkot Prabumulih Segera Tanggap

Sumateranews.co.id, PRABUMULIH– Saat ini penyakit demam berdarah atau DBD tengah menyerang anak di Kota Prabuulih. Yang tercatat dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Prabumulih saja per Januari 2019 hingga saat ini sebanyak 38 pasien DBD menjalani perawatan.

Angka tersebut diketahui meningkat sekitar 50 persen jika dibandingkan dalam satu bulan sebelumnya. Seperti halnya penanganan pasien DBD pada Desember 2018 yang lalu, pihak RSUD Prabumulih hanya menangani 20 orang pasien.

“Untuk sekarang ini RSUD Prabumulih hampir setiap minggu menerima pasien DBD,” ungkap Plh Direktur RSUD Kota Prabumulih, dr H Efrizal MM melalui Kepala Bagian Tata Usaha (TU), Adi Kuanto ketika dikonfirmasi, Selasa  (5/2/2019).

Ia mengatakan, rata-rata pasien penderita DBD yang masuk ruang rawat RSUD Prabumulih didominasi oleh anak-anak berusia sekitar 5-10 tahun. Sejauh ini, pihaknya juga mengaku belum menemukan kasus pasien meninggal akibat terkena DBD.

“Sejauh ini belum ada, kebanyakan yang dirawat sekarang ini anak-anak. Kalau untuk hari ini ada beberapa pasien DBD juga yang sudah diperbolehkan pulang,” katanya.

Warga Desak Dinas Pemkot Segera Tanggap

Terkait banyaknya penderita yang dirawat, maka warga pun mendesak agar Pemkot Prabumulih dan pihak terkait seperti Puskesmas dan Dinas Kesehatan (Dinkes) untuk segera tanggap sebelum DBD meregut korban jiwa.

“Sudah ada beberapa orang warga yang dirawat di rumah sakit karena terkena DBD ini,” tutur Amin, salah seorang warga Jalan Sumatera Kelurahan Gunung Ibul Kecamatan Prabumulih Timur, Selasa (5/2/2019).

Namun ironisnya, Amin menduga kondisi ini belum mendapat respon serius dari pihak Pemerintah Kota (Pemkot) Prabumulih melalui pihak dinas terkait untuk melakukan antisipasi saat ini sebelum banyak jatuh korban.

“Jangan sudah ada korban baru mau bergerak. Seharusnya mereka itu, apabila sudah memasuki musim hujan lakukanlah penyemprotan. Kalau ini harus tunggu laporan dulu baru bergerak, inipun belum melakukan tindakan,” cetusnya.

Ia menambahkan, para korban demam berdarah di wilayah tersebut umumnya warga ekonomi lemah dengan profesi buruh tani dan kerja serabutan. Selain itu, mereka umumnya belum memiliki BPJS, sehingga sangat kesulitan untuk menutupi biaya pengobatan.

“Kami berharap pemerintah memberikan kemudahan akses untuk pembuatan BPJS KIS untuk masyarakat kurang mampu,” tandasnya.

Kondisi wabah DBD yang kini terus mewabah ke sejumlah warga yang berada di pemukiman kota Prabumulih. Ini pun sangat disesalkan mereka karena lambannya penanganan dan pencegahan yang dilakukan pihak dinas-dinas terkait tersebut untuk bertindak.

“Beberapa waktu lalu, kami sudah sampaikan ke dinas kesehatan Pak, bahwa ada beberapa orang anak yang terkena DBD, bahkan dua orang meninggal di kampung kami. Katanya mau difogging, tapi sampai sekarang belum, bahkan anak saya malah sekarang terkena DBD dan harus dirawat ke rumah sakit,” terang Indriatno, warga Jalan RA Kartini Kelurahan Sukajadi, Prabumulih Timur.

 

Laporan          : HS

Editor/Posting : Imam Ghazali

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button