HeadlineHiburanPalembang

Darmono: Mau Nyontek, Datang Saja ke Cikarang Jababeka

Sumateranews.co.id, PALEMBANG – Chairmen dan Founder Jababeka Tbk, SD Darmono memberi sinyal kuat mengajak Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Selatan (Sumsel) untuk belajar mengembangkan kawasan dalam peningkatan pertumbuhan ekonomi rakyat.

Hal itu disampaikan Darmono, usai menjadi narasumber di Indonesia Economic Forum (IEF) yang diselenggarakan di Hotel Aryaduta, Kamis (2/8).

Dikatakannya, Jababeka memulai usahanya dari nol atau membangun tanah kosong. Namun, Jababeka berhasil membentuk sebuah konsorsium yang juga didukung oleh pemerintah pusat dan daerah.

“Kami memulainya (bisnis) dari nol, Tetapi karena kami membentuk konsorsium di mana ada 21 perusahaan dengan dukungan pemerintah pusat dan daerah, pembangunan di tanah kosong itu sangat cepat. Kalau mau nyontek, datang saja ke Cikarang Jababeka. Bawa pengusaha-pengusahanya, akademisi, anak-anak sekolah, atau pejabatnya. Kalau mau studi tur tidak usah jauh-jauh, datang saja ke Cikarang Jababeka,” ujarnya seraya menambahkan jika keharmonisan antara rakyat, pengusaha, akademisi, dan pemerintah juga menjadi faktor penting di dalamnya.

Masih kata Darmono, pada dasarnya pengembangan kota-kota baru di Palembang memiliki potensi yang luar biasa besar, karena masyarakatnya dinamis. Tetapi mungkin masih kurang koneksi dan promosi.

“Koneksi itu bisa diperoleh di Cikarang. Di sana ada 4.000 lebih perusahaan. Di Jababeka saja ada kurang lebih 2.000 perusahaan, belum yang lain. Jadi kalau anak-anak Palembang sekolah di sana, mereka akan dapat pengalaman praktek dan kenalan atau koneksinya.
Selain itu, lanjut Darmono, Pemprov Sumsel juga perlu kerjasama dengan perusahaan untuk membuat trade center. Di mana produk-produk dari Palembang bisa dipromosikan di sana.

“Jadi usulan saya, kirimlah anak-anak Palembang sekolah dan kuliah di sana, banyak bekerjasama dengan perusahaan di sana agar bisa maju,” usulnya.
Mengenai infrastruktur vital yang perlu dibangun untuk mendukung pertumbuhan ekonomi rakyat, Darmono mengatakan hal tersebut tergantung di daerah masing-masing.

“Itu tergantung. Kalau pariwisata, infrastruktur apa saja yang mendukung. Mungkin perlu juga dibangun spot wisata seperti dunia fantasi.

Masih kata Darmono, infrastruktur olahraga sudah cukup bagus, tetapi baginya spot tersebut sebenarnya bukan tempat wisata. “Seharusnya ada destinasi wisata yang modern dan menarik. Kemudian pembangunan dan akhirnya wisata heritage,” lanjutnya.

Sementara, Gubernur Sumsel, H Alex Noerdin tampaknya memberi indikasi bahwa dalam mengembangkan sebuah kawasan, sangat diperlukan untuk belajar dari pihak-pihak yang sudah berpengalaman, termasuk Jababeka Tbk.

“Jababeka itu sudah jelas, sudah jadi. Dia punya dua KEK yang dibesarkan. Kita (akan) belajar dengan yang sudah berhasil,” pungkasnya.

Untuk diketahui, kegiatan IEF di Palembang bertujuan untuk mengukur dan meanakar potensi besar Sumsel untuk menjadi sebuah pusat pertumbuhan ekonomi baru di Indonesia.

Dalam forum tersebut hadir juga beberapa pakar ekonomi internasional, nasional dan lokal, serta akademisi. Setidaknya ada tiga tema besar yang coba diwacanakan. Pertama, prospek pertumbuhan dan peluang bisnis. Kedua, infrastruktur dan smart city. Ketiga, Peningkatan sektor pertanian yang berkeadilan.

Laporan          : Irfan
Editor/Posting : Imam Ghazali

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *