HeadlineKasus & PeristiwaOgan IlirSumsel

Dana PKH Dipotong, Puluhan Warga Desa Tanjung Agung Menjerit

Sumateranews.co id, OGAN ILIR – Puluhan warga Desa Tanjung Agung, Kecamatan Indralaya, Kabupaten Ogan Ilir (OI), Selasa (23/06) mendatangi rumah Kadesnya, Nazuli.

Kedatangan warga ini untuk mengadukan dana Program Keluarga Harapan (PKH) yang dipotong sebesar 50 persen oleh oknum tidak bertanggungjawab.

Dari pengakuan warga, dana PKH selama 3 bulan diduga dipotong oleh oknum Ketua Kelompok PKH Desa Tanjung Agung berinisial “ASM”.

Adapun modus yang dilakukan oleh kelompok ini yakni, dengan memberikan buku rekening dan ATM BRI kepada penerima manfaat dana PKH. Saat uang akan dicairkan, diduga para pelaku akan memberitahukan pengumuman terlebih dahulu kepada penerima bahwa uang direkening akan diambilkan, dengan syarat ATM wajib diberikan kepada “ASM”.

Kemudian ketika uang dicairkan, si penerima hanya menerima sebesar 50 persen dari dana PKH tersebut.

“Saya tahunya pas print buku tabungan ke BRI, ternyata dipotong 50 persen, untuk April, Maret, Mei kami menerima setiap bulan namun jumlahnya juga kecil. Saya tidak senang kalau begini, karena itu kita datang tempat pak kades untuk mengadukan nasib kami,” ucap Nurlela (50), salah satu penerima PKH.

Menurut IRT ini, dirinya hanya menerima Rp600 ribu untuk pembayaran dana PKH selama 3 bulan. Seharusnya, ia menerima penuh sebesar Rp1,1 juta.

Keluhan sama juga disampaikan oleh Rusda (42), warga Dusun 2 Desa Tanjung Agung. Dia hanya menerima Rp700 ribu pada Januari lalu, padahal harusnya dibuku tabungan Rp 1.266.000, sementara pada Maret hanya menerima Rp600 ribu, padahal tertera Rp 1.300.000.

“Ya suami saya hanya buruh, punya anak yang masih sekolah. Sakit hatilah kalau begini, banyak sekali motongnya. Si oknum ASM kalau dikasih uang sedikit dia suka marah-marah. Kami tidak senang kalau begini, rencananya kami juga mau ngadu ke polisi,” jelasnya.

Kepala Desa Tanjung Agung Nazuli didampingi Kades Penyandingan sekaligus Ketua Forum Kades Kecamatan Inderalaya Hidayat ketika dikonfirmasi membenarkan, bahwa didesanya ada permasalahan pada bantuan PKH. Menurut laporan warga, mereka terkejut karena setiap bulannya dana uang PKH terus berkurang.

“Ya dipotong hampir 50 persen, keluhan kan dari warga saat kita megecak ke lapangan bahwa selama 6 bulan saya menjabat sebagai kepala desa. Selama ini mereka hanya diberi buku tabungan, ATM sistem cabut, kalau dana ada ATM diambil kalau tidak baru dikembalikan. Saya kasihan juga dengan warga saya ini, sudah susah pakai dipotong segala sampai 50 persen dana PKH-nya,” tandasnya.

Menurutnya, dirinya sempat memanggil Ketua Kelompok PKH “ASM” bersama pendamping desa, namun si oknum dijelaskannya bersedia mengembalikan sejumlah uang. Tetapi karena persoalan tersebut dianggap belum clear, sehingga ia enggan menerimanya.

Bahkan menurutnya, ia menduga oknum tersebut tak hanya bekerja seorang diri namun bekerjasama dengan pihak lainnya. Dia memprediksi jumlah aduan warga akan terus bertambah.

“Dia mau nitip sejumlah uang kepada saya agar uang teraebut diberikan kepada penerima PKH, tapi saya tolak karena persoalan belum rampung. Saya terserah warga bagaimana baiknya, oknum ditindak tegas, kalau sampai mau dibawa ke ranah hukum silahkan saja,” jelasnya.

Terpisah, Ketua Kelompok Tanjung Agung “ASM” membantah bahwa ada pemotongan dana PKH di desa tersebut.

“Memang kemarin itu ada sisa saldo dari komponen yang berlebih, tapi sudah saya beritahu ke pendamping desa,” ungkapnya.

Masih dia katakan, bahwa sisa saldo dari komponen itu masih disimpan, barulah pada akhir Juli akan dibagikan. Hal itu dilakukan pihaknya, karena masih suasana covid-19, serta untuk menghindari keributan, jadi sisa kelebihannya dipending dulu.

“Saya itu cuma mengamankan saja, tidak ada namanya pemotongan, hanya menyimpan sebentar, saya siap mengembalikannya,” tandas “ASM”.

Sementara itu, Kadinsos OI menjelaskan pernah dihubungi Kades Tanjung Agung terkait masalah tersebut. Pihaknya pun berjanji akan menyelidiki lebih lanjut persoalan itu dilapangan.

“Jika terbukti siap kita tindak pelakunya,” tegasnya.

Laporan : AL III Editor : Donni

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button