Sumateranews.co.id, Indralaya – Anggota PWI Kabupaten Ogan Ilir belakangan ini mempertanyakan pencairan dana hibah. Pasalnya dana bantuan Pemkab OI tahun 2020 sebesar Rp300 juta baru dicairkan hampir separuhnya yakni, sebesar Rp120 juta atau hanya 40 persen.
Akibatnya, banyak para anggota PWI OI mulai mempertanyakannya karena menjelang diadakannya Konferkab (pemilihan ketua), yang akan dilaksanakan pada Kamis (13/2) nanti atau tinggal beberapa hari lagi. Dikhawatirkan dana tersebut disalahgunakan demi kepentingan pribadi atau pencalonan.
Diketahui, dana tersebut sudah dicairkan di Bank Sumsel Babel pada minggu pertama di bulan Febuari. Saat ditanyakan hal tersebut kepada Bendahara PWI OI Henny, ia menjelaskan setelah diversifikasi oleh dinas terkait, dana tersebut sudah sesuai dengan tufoksi masing-masing untuk dilakukan kegiatan sesuai proposal
“Rp20 juta untuk DP Studi Banding, sedangkan sisanya diserahkan kepada Ketua dan Sekretaris yakni, sebesar Rp100 juta. Jadi sudah sesuai tufoksi dan kegiatan masing-masing,” jelas Bendahara PWI OI, Senin (10/2).
Sementara Wakil Ketua III PWI OI Wiwin Arianto menyayangkan proses pencairan dana hibah tersebut, karena tidak sesuai dengan aturan organisasi. Menurutnya dana tersebut harusnya tetap menggendap di dalam rekening PWI OI, baru kemudian dicairkan setelah kegiatan mulai berjalan secara bertahap, oleh ketua dan bendahara saat kegiatan akan berlangsung
“Seharusnya Ketua PWI OI Gusti Ali lebih bijak dalam menghadapi Konferkab beberapa hari lagi. Jangan sampai anggapan para anggota PWI Oi dana tersebut disalahgunakan untuk kepentingan Konferkab ini.
Kita sama-sama tau saat ini kondisi jelang pemilihan ketua ini banyak isu dimana-mana adanya dugaan money politic, jangan sampai anggaran pemerintah yang dikucurkan untuk kepentingan organisasi dicederai dengan keputusan sepihak. Ya wajar kalau kami bertanya?,” tegasnya.
Wiwin menambahkan, seharusnya dana 40 persen yang sudah dicairkan tersebut dirapatkan kepada seluruh anggota PWI OI dari jumlah dan peruntukannya, sehingga tidak menimbulkan bomerang dimana-mana.
“Dana tersebut untuk organisasi dan seharusnya transparansi anggaran dibuka di dalam forum rapat organisasi,” katanya.
Sementara itu, Ketua PWI OI Gusti M Ali ketika dikonfirmasi melalui selulernya tidak menjawab secara pasti terkait dana hibah tersebut. Dirinya malah menjawab dengan nada tinggi saat awak media mempertanyakan dimana dana Rp100 juta yang sudah dicairkan tersebut.
Laporan : Al
Editor : Abiyasa